nusabali

Money Politic Tetap Jadi Momok

  • www.nusabali.com-money-politic-tetap-jadi-momok

Mahasiswa akan diterjunkan pada saat tahapan Pilkada dimulai hingga akhir masa Pilkada.

SINGARAJA, NusaBali
Praktik money politic atau peraihan suara dengan cara membeli suara pada calon pemilih, tetap menjadi momok pelaksanaan Pilkada, khususnya di Buleleng 2017 nanti. Trik itu termasuk memberikan sumbangan berupa sembako kepada warga miskin yang ujung-ujungnya berisikan permintaan memilih pasangan calon tertentu.

Itu disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali Ketut Rudia di sela-sela Sosialisasi Pengawasan Pilkada Partisipatif di Desa Pemaron, Buleleng, Kamis (13/5). Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa dari empat kampus di Buleleng, dengan materi pokok pemahaman pengawasan oleh Bawaslu Bali.

Kata Rudia, bantuan oleh paket calon kepada dadia-dadia menjelang pemilihan juga rentan kadi pelanggaran Pilkada. Selain itu, pemanfaaatan data pemlih fiktif dengan kartu pemilih ganda saat pemungutan suara, tak jarang terjadi. ‘’Dari pengalaman Pilkada yang ada, tahapan Pilkada yang tak kalah rentan pelanggaran di Buleleng, saat kampanye. Karena saat itu berpotensi ada money politik,’’  jelasnya.

Rudia mengatakan, mahasiswa nantinya akan dilibatkan untuk mengawasi semua tahapan Pilkada. Mahasiswa agar dapat menginformasikan secraa akurat, jika ada dugaan pelanggaran, ada pemilih tidak terdaftar, pemilih ganda, dan lainnya. ‘’Tak kalah penting, pengawasan di setiap TPS saat pemungutan dan perhitungan suara,’’ tegasnya.

Sementara itu, sari sekitar 100 mahasiswa yang hadir saat itu, menyatakan kesiapannya untuk ikut berpartisipasi mengawasi Pilkada Buleleng. “Sosialisasi ini merupakan tahap awal kami dalam persiapan pengawasan Pilkada Buleleng 2017. Nanti kami akan melibatkan mahasiswa Undiksha, STIE Satya Dharma, Universitas Panji Sakti dan IHDN Singaraja,” kata Rudia.

Rudia berharap mahasiswa menjadi duta pengawasan lapangan pada Pilkada 2017. Ia menambahkan, mahasiswa tersebut akan diterjunkan pada saat tahapan Pilkada dimulai hingga akhir masa Pilkada. Sosialisasi yang juga melibatkan kompone adat tersebut juga dimaksudkan untuk dapat memaksimalkan pengawasan pilkada.

Ketua Panitia Kadek Suwadnayana Purianto, mengatakan para peserta mendapat materi berupa urgensi pengawasan partisipatif oleh Ketut Rudia. Materi lain, ‘Peran perguruan tinggi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Buleleng 2017’ oleh Gede Made Metera. ‘Pemilih cerdas untuk pemimpin berkualitas dan penindakan pelanggaran pilkada berintegritas’ oleh Pimpinan Bawaslu Bali Ketut Sunadra. 7 k23

Komentar