nusabali

Denpasar Raih Penghargaan Tertinggi IKCI 2018 untuk Kategori Kota Besar

  • www.nusabali.com-denpasar-raih-penghargaan-tertinggi-ikci-2018-untuk-kategori-kota-besar

Pemerintah Kota Denpasar di bawah Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara berhasil merih predikat sebagai kota besar dengan raihan tertinggi Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) Tahun 2018.

DENPASAR, NusaBali

Kantongi nilai tertinggi 61,70, Denpasar berhasil mengatasi Surakarta (Jawa Tengah) yang menepati posisi kedua dengan nilai 61,03 dan Malang (Jawa Timur) di posisi ketiga dengan nilai 60,23.

Penghargaan IKCI yang digagas salah satu media terkemuka di Indonesia ini  diterima langsung Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, di Jakarta, Rabu (9/1). Di acara tersebut, Walikota Rai Mantra turut menjadi narasumber dalam sharing tentang Kota Cerdas, bersama kepala daerah lainnya, termasuk Walikota Surabaya Tri Rismaharani.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Denpasar, I Dewa Made Agung, penilaian yang mengukuhkan Pemkot Denpasar sebagai IKCI terbaik ini dilakukan dengan model Lingkaran Kota Cerdas oleh Boyd Cohen.

Dalam hal ini, terdapat 6 indikator penilaian: lingkungan, mobilitas, ekonomi, masyarakat, pemerintahan, dan kualitas hidup. Pada 2018 ini, ada 93 kota di Indonesia turut andil dalam penyusunan IKCI.

Terdapat empat kategori yang menjadi acuan. Pertama, kategori kota metropolitan, yakni kota dengan penduduk minimal 1 juta jiwa. Kedua, kategori kota besar, yaitu kota yang berpenduduk lebih dari 500.000 jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa. Ketiga, kategori kota sedang, yakni kota berpenghuni lebih dari 100.000 jiwa hingga 500.000 jiwa. Keempat, kategori kota kecil, yakni kota berpenduduk maksimal 100.000 jiwa.

Sementara itu, Walikota Rai Mantra mengungkapkan Pemkot Denpasar terus berupaya melakukan berbagai inovasi, untuk semakin meningkatkan kualitas kota dan masyarakat dari berbagai aspek baik kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Berbagai fasilitas dan program pemberdayaan dilakukan, seperti revitalisasi sungai dan pasar tradisional, pembinaan UMKM dan wirausaha muda, berbagai festival unjuk kreativitas masyarakat, serta pemberdayaan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) melalui Rumah Berdaya.

"Ke depan, kami akan fokus tentang ekonomi kreatif dan orange ekonomi yang mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata dan keberlanjutan  kebudayaan, serta yang terpenting bagaimana program dan inovasi pemerintah ini dapat dirasakan kemanfaatnya oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat itu sendiri," jelas Rai Mantra.

Menurut Rai Mantra, Pemkot Denpasar juga terus berbenah melalui berbagai  inovasi untuk memudahkan akses pelayanan publik bagi masyarakat. Contohnya, keberadaan Mal Pelayanan Publik di Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang, yang memudahkan masyarakat dalam urusan administrasi dan pelayanan lainnya dalam satu gedung.

Bukan hanya itu, masyarakat juga dimudahkan untuk menyampaikan keluhan dan pengaduan secara online melalui aplikasi PRO Denpasar, serta berbagai pelayananan yang disediakan secara online, sehingga bisa diakses kapan pun dan di mana pun.

Sedangkan di bidang lingkungan, Pemkot Denpasar sudah mulai menginisiasi untuk pengurangan sampah plastik. Bahkan, Pemkot Denpasar sudah mengeluarkan Perwali di mana mulai 1 Januari 2019, pasar modern dan pasar tradisional dilarang menyediakan kantong plastik. Sementara di bidang ekonomi, Pemkot Denpasar juga sudah menerapkan sistem pembayaran non tunai.

Di bidang mobilitas, Pemkot Denpasar sudah mulai  menyediakan angkutan bus sekolah gratis yang dilengkapi berbagai aplikasi yang canggih dan pemasangan sejumlah CCTV di beberapa titik strategis Kota Denpasar. “Kami dari Pemkot Denpasar terus mengupayakan adanya berbagai  inovasi-inovasi yang dapat kami terapkan untuk kemudahan masyarakat. Tidak hanya fasilitas fisik, namun juga berbagai program pemberdayaan yang nantinya akan berdampak meningkatkan kualitas, kebahagiaan, dan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar," tandas Rai Mantra. *mi

Komentar