nusabali

Longsor Sukabumi, 15 Tewas 20 Tertimbun

  • www.nusabali.com-longsor-sukabumi-15-tewas-20-tertimbun

Longsor menimbun puluhan rumah di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (31/12) sore.

JAKARTA, NusaBali
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut wilayah kampung adat tersebut masuk dalam zona dengan kerentanan gerakan tanah tinggi.

Hingga kemarin sore, tercatat korban tewas yang ditemukan ada 15 orang. Upaya pencarian korban tertimbun longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dihentikan sementara karena faktor cuaca. Bila dipaksakan melaksanakan operasi pencarian dalam kondisi hujan deras justru bisa membahayakan tim pencari dan para relawan.

"Sementara ini evakuasi kita hentikan karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan bisa membahayakan relawan dan tim evakuasi sendiri. Sampai dengan tadi, ada 6 mayat lagi yang kita evakuasi sehingga total 15 jiwa yang kita temukan dari total 35 terindikasikan tertimbun," kata Danrem 061/Suryakancana Bogor Kolonel Inf M Hasan didampingi Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Haris S, Selasa (1/1).

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban longsor yang menimbun 30 unit rumah terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.

Data dari Posko Tanggap Darurat di Desa Sirnaresmi tercatat 32 KK atau 101 jiwa terdampak longsor.

"Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga masih tertimbun longsor," ujar Sutopo seperti dilansir cnnindonesia.

Dari jumlah 15 mayat yang ditemukan, 6 diantaranya masih berada di lokasi dan belum diidentifikasi oleh pihak Tim DVI Polri.

Dalam kesempatan itu Hasan meluruskan informasi terkait jumlah jiwa yang tinggal di kampung dan terdampak bencana.

"Kita meluruskan kesimpangsiuran informasi terkait jumlah jiwa. Ada 101 jiwa di tempat tersebut. Sehingga ada 32 KK, 101 jiwa, korban selamat 63, luka-luka 3 dan meninggal dunia 15 orang. Sisanya terindikasi masih tertimbun," katanya.

Menurut Kepala PVMBG Kasbani, longsor yang menimbun puluhan rumah di Kampung Adat Sinaresmi itu diperkirakan dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Selain itu, kondisi morfologi wilayah tersebut juga berupa perbukitan dengan kemiringan cukup terjal dengan kondisi lapisan tanah dan batuan yang mudah menyerap air.

"Penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena hujan dengan intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah, kemiringan lereng yang terjal, material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air," kata Kasbani. Sementara itu Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Made Oka meminta kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melaporkan ke Tim SAR Gabungan.

"Kepada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya silakan melaporkan ke kami, tidak hanya masyarakat di tempat ini tapi kepada yang berkunjung ke sini. Silakan melaporkan kepada kami, nanti dicatat dan update terkait data korban," ucap Oka. *

Komentar