nusabali

Demokrat RancangKontrak Caleg, Golkar Realistis

  • www.nusabali.com-demokrat-rancangkontrak-caleg-golkar-realistis

Jajaran Partai Demokrat Gianyar kini berupaya keras untuk mendongkrak perolehan kursi, dari lima kursi hasil Pileg 2014 menjadi 10 kursi pada Pileg 2019 nanti.

GIANYAR, NusaBali
Salah satu kiat yang akan digarap, yakni membuat kontrak suara antar caleg. Hal itu ditegaskan Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara saat dihubungi per telepon, Minggu (18/11). Kontrak suara caleg, menurut Cok Asmara, yakni setiap caleg yang berhasil meraih kursi dalam satu dapil (daerah pemlihan) wajib menghargai suara caleg yang tak meraih kursi.

Bentuk penghargaan itu, caleg peraih kursi wajib menggantikan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh caleg yang belum meraih kursi pada pileg tersebut. Penggantian itu bisa dilakukan setiap bulan, sesuai perjanjian antar caleg.  

“Hanya saja, kontrak suara itu kemungkinan hanya berlaku pada caleg yang perolehan kursinya sekitar 1.500 suara ke atas,” jelas tokoh Puri Kantor Ubud ini.

Anggota DPRD Bali hasil Pileg 2014 ini meyakini, kontrak suara antar pileg ini sangat baik untuk menjaga kekompakan kerja para caleg. Dengan model ini, semua caleg bekerja sesuai kemampuan yang dimiliki. “Minimal, caleg-caleg yang merasa perolehan suaranya lebih kecil dibandingkan caleg yang dianggap potensial meraih kursi, tetap bersemangat untuk bekerja,” jelasnya. Cok Asmara mengaku, model kontrak kerja antar caleg ini telah diusulkan ke DPD Demokrat Bali.

Jajaran DPD sedang mengkaji model kerja kontrak suara antar caleg ini. Jika kontrak ini berlaku, pihaknya optimis target Demokrat Gianyar merebut 10 kursi di DPRD Gianyar bisa tercapai. Hasil Pileg 2014, Demokrat meraih lima kursi dari 40 kursi DPRD Gianyar.

Untuk tambahan lima kursi, jelas Cok Asmara, ditarget dari masing-masing satu dapil satu kursi dari lima dapil di Kabupaten Gianyar. Maka target 10 kursi Demokrat diharapkan dihasilkan caleg Demokrat, masing-masing dua kursi dari Dapil Kacamatan Gianyar, Blahbatuh/Tampaksiring, Sukawati, Ubud, dan Tegallalang/Payangan.

“Sedangkan untuk DPRD Bali, kami dari Kabupaten Gianyar menargetkan minimal dua kursi,” jelas Cok Asmara. Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Gianyar,  Made Dauh Wijana mengatakan, pihaknya memilih realistis dalam menarget kursi. “Target kami, minimal sembilan kursi di DPRD Gianyar, dan minimal masih satu kursi di DPRD Bali,” jelas politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang Gianyar ini.

Selama ini, Golkar punya tujuh kursi di DPRD Gianyar masing-masing dari dapil Tegallalang/Payangan 2, Ubud 2, Sukawati 1, Blahbatuh 1, dan Gianyar 1. Pihaknya optimis tambahan masing-masing satu kursi bisa dari Dapil Blahbatuh/Tampaksiring dan Gianyar, dan atau  Sukawati. Karena dari Dapil Blahbatuh/Tampaksiring masih nihil kursi dari Pileg 2014. Sedangkan Gianyar, atau Sukawati, Golkar sudah punya masing-masing kursi sebagai modal awal.

Selain itu, khususnya di Dapil Sukawati pemilihnya tertinggi dibandingkan empat dapil lainnya, hingga potensial dapat direbut satu kursi lagi. Sedangkan untuk DPRD Bali, dirinya menargetkan satu kursi dari Dapil Gianyar. “Jika target sembilan kursi di DPRD Gianyar tercapai, maka satu kursi di DPRD Bali untuk Gianyar, pasti aman,” jelas Dauh Wijana. *lsa

Komentar