nusabali

6 Lift dan 10 Eskalator Sedang Dipasang

  • www.nusabali.com-6-lift-dan-10-eskalator-sedang-dipasang

Sebanyak 1.698 pedagang yang kini berjualan di eks Tiara Grosir akan dilakukan relokasi kembali paling lambat 27 Desember 2018.

Proyek Pembangunan Pasar Badung

DENPASAR, NusaBali
Proyek pembangunan Pasar Badung tahap II sudah mencapai 62 persen. Tahapan pembangunan fisik sudah terselesaikan hingga lantai 5. Mega proyek dengan anggaran kontrak kerja bersama PT Nindya Karya senilai Rp 61.803.873.000 (Rp 61,8 miliar) ini juga sudah memasuki tahap pemasangan 6 lift dan 10 eskalator yang akan ‘memanjakan’ pengunjung ketika ingin berbelanja dari basement menuju lantai 1 hingga lantai 5.

Kabid Penataan Bangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Dinas PUPR Kota Denpasar, Agus Sudarmo, saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat (26/10) mengungkapkan, pengerjaan proyek Pasar Badung saat ini terus dikebut untuk mengejar waktu penyelesaian pada 20 Desember 2018 mendatang. Proyek tersebut hingga saat ini sudah memasuki tahap finishing dan penambahan dekorasi pada bangunan.

Termasuk pemasangan 6 lift dan 10 eskalator yang nantinya akan digunakan pengunjung saat berbelanja. Dari jumlah itu, 2 lift khusus akan digunakan untuk angkutan barang yang luasnya lebih besar dari angkutan orang. Sedangkan 4 lift lainnya untuk mengangkut orang dengan kapasitas 8 orang. Sedangkan 10 eskalator akan dipasang dari basement hingga lantai 5, masing-masing lantai dengan satu pasang eskalator.

Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pedagang dan pengunjung agar tidak kesulitan berjalan hingga lantai paling atas. "Untuk saat ini sih progresnya 62 persen. Tinggal finishing, melengkapi fasilitas yang diperlukan termasuk dekorasinya juga penataan tembok juga. Sedangkan fisik sudah selesai, termasuk sekarang dalam proses pemasangan 6 lift dan 10 eskalator yang nantinya dapat mempermudah pedagang dan pengunjung pasar," ungkapnya.

Pemasangan lift dan eskalator tersebut akan ditarget selesai pertengahan Desember 2018. Sebab, Pasar Badung juga nantinya akan menunjang kawasan pariwisata di Denpasar salah satunya wisata sungai dan kawasan heritage city yang dikembangkan Pemkot Denpasar. "Kami ingin pasar ini juga menjadi sasaran wisatawan yang datang ke Denpasar. Selain melihat keindahan kota dalam tatanan heritage city, juga memiliki pusat perbelanjaan tradisional yang disebelahnya ada wisata Sungai Kumbasari," imbuhnya.

Sementara, Dirut PD Pasar IB Kompyang Wiranata saat dikonfirmasi via telfon mengungkapkan, dengan fasilitas modern yang disediakan di Pasar Badung, pihaknya akan mempersiapkan operasional berupa SDM untuk mendidik karyawan terkait membantu masyarakat kedepannya. Sebab masyarakat dan pedagang yang banyak belum mengetahui penggunaan eskalator akan dibina kembali dan dilayani oleh staf dari PD Pasar.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan ketika pengunjung dan pedagang terutama yang akan menuju ke lantai atas agar tidak terjadi gangguan. "Ya dengan proses yang sudah ada ini, dan Pasar Badung sudah mau selesai, kita harus persiapkan SDM. Untuk pengawasan nanti seperti apa? Selain itu, pedagang juga banyak belum paham dengan penggunaan eskalator. Itu yang perlu kami bina lagi," jelas Gus Kowi, sapaannya.

Selain SDM, Gus Kowi juga menginginkan adanya kerjasama dengan pihak ketiga yang profesional dalam pemeliharaan alatnya. Sebab, jika ada pemeliharaan rutin, alat-alat itu kerusakannya bisa diminimalkan. Ketimbang rusak sekali menghabiskan ratusan juta hanya untuk memperbaiki alat.

Gus Kowi mengungkapkan, pedagang sebanyak 1.698 orang yang kini masih berjualan di lahan eks Tiara Grosir akan dilakukan relokasi kembali paling lambat 27 Desember 2018. Sebab penyelesaian dan pamlaspasan dijadwalkan pada 22 Desember 2018. "Kami targetkan relokasi tanggal 27, sebab 22 Desember 2018 itu sudah melaspas atau launching. Jadi untuk pedagang agar bersabar karena penentuan penempatan pedagang belum dilakukan. Masih dalam proses," jelasnya.

Imbauan itu dilontarkan Gus Kowi karena selama ini sudah banyak pedagang yang mengeluh tidak mau ditempatkan di lantai atas. Salah satunya pedagang buah. Namun, pihaknya tetap menghimbau kepada pedagang untuk bersabar karena proses penempatan masih berlangsung. Nantinya, para pedagang akan diajak negosiasi penempatan. Jika mentok pihaknya akan mengajak pedagang untuk melakukan undian sebagai solusi akhir. *mi

Komentar