nusabali

Nyonya Rumah Masuk RS, Suami Dibelikan Baju oleh Saudara

  • www.nusabali.com-nyonya-rumah-masuk-rs-suami-dibelikan-baju-oleh-saudara

Istri AA Ngurah Edy Erjaya, Jero Mutia Endarwati, jatuh pingsan setelah melihat rumahnya terbakar hingga langsung dilarikan ke RSUD Wangaya dalam kondisi tekanan darah tinggi.

Kisah Pilu di Balik Kebakaran yang Luluhlantakkan Rumah Keluarga Puri Satria Denpasar

DENPASAR, NusaBali
Musibah kebakaran di Puri Satria Denpasar, Senin (11/4) sore, menyisakan cerita pilu bagi keluarga pasangan AA Ngurah Edy Erjaya, 53, dan Jero Mutia Endarwati, 53, pemilik dua unit rumah terbakar. Karena shock berat, sang nyonya rumah, Jero Mutia Endarwati, harus dilarikan ke RSUD Wangaya. Sedangkan suaminya, AAN Edy Erjaya, tak bisa tidur semalaman, baju pun dibelukan oleh saudara.

Jero Mutia Endarwati, yang kesehariannya jadi pegawai Puskesmas I Denpasar Utara, langsung dilarikan ke IGD RSUD Wangaya sesaat setelah dua unit rumahnya di areal Puri Satria Denpasar terbakar, Senin sore pukul 16.30 Wita. Istri dari IGN Erdy Erjaya ini dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tekanan darah tinggi dengan tensi mencapai 170.

Hingga Selasa (12/4) sore, Jero Endarwati masih dirawat di RSUD Wangaya. Ibu empat anak berusia 53 tahun ini ditunggui salah satu putrinya, AA Sagung Ery Ernovianti SE, 26, yang kini pegawai honorer di RSUD Wangaya. Menurut Ernovianti, saat rumahnya di Puri Satria terbakar, ibunya masih di tempat pernikahan salah seorang keponakannya. Tiba-tiba, terdengar teriakan kebakaran. 

“Begitu melihat rumah dilalap api, Ibu saya langsung tidak sadarkan diri, sehingga harus dibawa ke rumah sakit,” cerita Ernovianti kepada NusaBali di RSUD Wangaya, Selasa kemarin. Dia bersyukur karena kondisi ibundanya sudah membaik. Selasa kemarin, tensinya sudah turun menjadi 150. 

Pasangan IGN Edy Erjaya dan Jero Mutia Endarwati dikaruniai empat anak. Si sulung AA Sagung Ery Erjayanti SH, 30 (perempuan) saat ini menjadi PNS Dinas Sosial Tenaga Kerja Denpasar. Alumnus Unud ini sudah menikah keluar. Sedangkan anak nomor dua juga perempuan yang telah menilah, AA Sagung Ery Erliawati SH, 28, kini pegawai Bank BNI. 

Sementara AA Sagung Ery Ernovianti SE (perempuan) meruipakan anak nomor tiga yang kini pegawai honorer di RSUD Wangaya. Satu-satunya lelaki di keluarga ini adalah si bungsu AA Arsa Erlambang SH, 24, yang baru lulus dari Universitas Warmadewa Denpasar.

Menurut Ernovianti, keluarganya tidak memiliki rumah lagi untuk tidur, setelah dua unit rumahnya di Puri Satria Denpasar ludes terbakar berikut semua isinya. Termasuk yang ludesa adalah uang tunai Rp 5 juta milik Ernovianti. “Saya tidak ada pakaian sama sekali, hanya baju dinas ini saja yang tersisa, karena semua terbakar. Ijazah dan dokumen penting lainnya ludes jadi abu,” keluh gadis berusia 24 tahun ini.

Pasca kebakaran, kata Ernovianti, sang ayah AAN Erdy Ejaya dan adik bungsunya, AA Arsa Erlambang, terpaksa tidur di Bale Luar, Senin malam. “Papa dan adik saya semalam tidur di pebalean yang ada di depan rumah. Kami tidak tahu harus mengawali dari mana, karena itu rumah warisan,” tutur Ernovianti.

Sementara itu, AAN Edy Erjaya selaku kepala keluarga mengaku selama semalaman tidak bisa tidur, pasca rumahnya ludes terbakar. “Sebenarnya, semua sameton (kerabat) menawarkan tempat tidur untuk istirahat. Tapi, mau bagaimana lagi, mata ini tak bisa dipejamkan,” tutur Edy Erjaya saat ditemui NusaBali di bekas rumahnya yang terbakar, Selasa kemarin.

Edy Erjaya mengisahkan, kerugian material yang dialaminya mencapai miliaran rupiah. Apalagi, surat-surat berharga, perhiasan, uang tunai, barang elektronik, dan seisi rumah telah luluhlantak menjadi arang. Tak ada satu pun barang berharga pun yang bisa diselamatkan.

Menurut Edy Erjaya, pakaian yang dikenakannya kemarin baru dibelikan oleh saudaranya. Semula, dia mengenakan pakaian adat karena mengikuti prosesi pawiwahan AA Ngurah Ari Jaya dan AA Ratih saat rumahnya ludes terbakar. “Pakaian adat itu masih dijemur. Kalau kaos yang saya pakai ini, baru dibelikan sama saudara,” keluh ayah empat anak yang kesehariannya berwiraswasta ini.

Edy Erjaya mengaku tak habis pikir dengan musibah kebakaran yang menimpa dua unit rumahnya berisi 7 kamar tersebut. Sepupu dari Menteri Koperasi-UKM AA Gede Ngurah Puspayoga dan Senator AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat ini mengaku tidak endapat firasat apa pun sebelum kebakaran.

“Nggak ada firasat berupa mimpi atau apa. Tiba-tiba saat, saat berada di Puri Pemecutan (rumah mempelai wanita, Red) saya dengar kabar kalau puri kebakaran. Saya langsung pulang, tapi saat itu api sudah besar. Kami cuma bisa menyelamatkan 4 motor dan 2 mobil. Selain itu, hangus semua,” jelasnya.

Menurut Edy Erjaya, bangunan rumah miliknya di areal Puri Satria Denpasar tersebut sudah berdiri sejak 60 tahun silam. Bangunannya bergaya khas Belanda. Baru sekitar 3 bulan lalu rumah ini direnovasi dengan tempelan batu paras. 

Sedangkan untuk bangunan rumah yang disewakan kepada keluarga Imam Buhari, kata dia, akan habis masa sewanya sebulan lagi. Rencana semula, rumah tersebut tidak akan disewakan lagi. “Pak Imam itu sudah 4 tahun ngontrak di sini dan akan berakhir bulan depan. Saya rencananya tidak nyewakan lagi. Tapi, ya sudah begini kejadiannya,” tandas Edy Erjaya. 7 cr63,nv

Komentar