nusabali

Perempuan Nyaris Ludes di KPU Bali

  • www.nusabali.com-perempuan-nyaris-ludes-di-kpu-bali

5 anggota KPU Bali terpilih periode 2018-2023 akan dilantik di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (24/9) pagi ini.

Bali Sruti: Keterwakilan Perempuan Kewenangan KPU RI

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 5 anggota KPU Bali terpilih periode 2018-2023 akan dilantik di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (24/9) pagi ini. Dari 5 orang yang terpilih sebagai komisioner KPU Bali tinggal menyisakan 1 srikandi saja. Hal ini membuat komposisi perempuan di KPU Bali turun drastis dari 3 orang komisioner menjadi 1 orang saja.

Ketua Bali Sruti Bali, Luh Riniti Rahayu yang selama ini getol menyuarakan keterwakilan perempuan dalam lembaga kepemiluan dan keterwakilan perempuan di partai politik, Minggu (23/9) mengatakan sebenarnya keterwakilan perempuan dalam seleksi 10 besar untuk bertarung di KPU RI sudah memenuhi 30 persen. Mereka yang lolos 10 besar ke KPU RI adalah Luh Putu Sri Widyastini, Luh Darayoni dan Putu Ariyanti Suningsih.

Namun sayang yang lolos seleksi di KPU RI hanya 1 orang saja, yakni Luh Widyastini. “Ini kembali kepada kewenangan KPU RI memutuskan,” ujar Ketua Timsel KPU Bali periode 2018-2023 ini. 5 orang komisioner KPU Bali yang diumumkan KPU RI otomatis juga menghasilkan wajah baru alias meludeskan incumbent, yakni I Wayan Jondra (Ketua KPU Bali) dan Ni Kadek Wirathi (Komisioner KPU Bali) yang akan akhiri tugasnya hari ini. Jondra dan Wirathi ikut seleksi, namun gagal.

Jondra gagal di KPU RI, sementara Wirathi tidak lolos di babak 10 besar. Sedangkan incumbent lainnya Ni Putu Ayu Winariati tidak ikut seleksi karena sudah dua periode. Winariati sempat tarung dalam seleksi Bawaslu Bali 2018-2023 namun gagal di seleksi 10 besar alias gugur di Bawaslu RI. Sementara Ni Wayan Widhiastini tidak melanjutkan kiprah di dunia kepemiluan dan kembali ke dunia kampus.

Menariknya 4 di antara Komisioner KPU Bali terpilih periode 2018-2023 ini masih menjabat sebagai Ketua KPU di kabupaten/kota. Mereka yang diumumkan sesuai dengan rangking hasil seleksi adalah Anak Agung Gde Raka Nakula Ketua KPU Badung yang notabene adik mantan Ketua KPU Bali Anak Agung Oka Wisnumurthi, I Dewa Agung Gede Lidartawan mantan Ketua KPU Bangli dua periode yang sudah malang melintang di dunia Panwaslu dan KPU, I Gede John Darmawan Ketua KPU Denpasar, I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya Ketua KPU Kabupaten Jembrana dan Luh Putu Sri Widyastini anggota KPU Kabupaten Buleleng dua periode.  

Sri Widyastini menjadi satu-satu wakil perempuan di KPU Bali. Sebelumnya ada 3 Srikandi mewakili perempuan di KPU Bali, yakni Ni Kadek Wirathi, Ni Putu Ayu Winariati dan Ni Wayan Widhiasthini. Menurut Riniti, KPU RI memiliki pertimbangan terbaik untuk menentukan komisioner KPU Bali 2018-2023 sebagai sebuah tim yang solid dalam mengawal demokrasi.

“Saya juga percaya meski 4 laki-laki dan hanya 1 perempuan saja, perspektif keadilan gender akan tetap terjaga baik, saya berharap para komisioner terpilih sekarang juga kelak memperhatikan keterwakilan perempuan dalam penyelenggaraan pemilu,” ujar akademisi Universitas Ngurah Rai Denpasar ini. Kata Riniti Rahayu hal ini untuk mendorong partisipasi perempuan dalam ranah politik.

Sehingga perempuan harus diberikan kesempatan dahulu di berbagai bidang, di ranah politik. Misalnya di ranah penyelenggaraan pemilu. “Maka kesempatan dilevel palng bawah harus diberikan dulu sebelum nanti menjadi penyelenggara lebih tinggi. Bila tidak ini dilaksanakan kedepan akan sulit mendapatkan kader-kader perempuan di level penyelenggara,” tegas mantan Komisioner KPU Bali periode 2003-2008 ini.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali membidangi politik, pemilu dan perundang-undangan, I Ketut Tama Tenaya secara terpisah mengaku terkejut dengan keterwakilan perempuan yang nyaris habis di KPU Bali. Namun demikian menurut Tama Tenaya, seluruh hasil seleksi menghasilkan 5 komisioner di KPU RI adalah orang-orang yang diyakini punya integritas, kemampuan dan kompetensi. “Keterwakilan perempuan memang akhirnya menyisakan 1 orang, tetapi inilah hasil terbaik dalam seleksi di KPU RI,” ujar Tama Tenaya.

Politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini mengatakan Komisi I DPRD Bali yang akan menjadi partner kerja KPU Bali nanti berharap komisioner sekarang lebih intensif dan lebih baik dalam penyelenggaraan pemilu ke depan. *nat

Komentar