Venna Melinda Masuk Bursa

Selain itu, Srikandi Demokrat asal Singaraja, Ni Putu Tutik Kusuma Wardani, juga ikut masuk bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali. Putu Tutik yang mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014, tengah diproyeksikan maju ke DPR RI 2014-2019 Dapil Bali untuk mengisi kursi kosong yang tak pernah diduduki Jero Wacik akibat jadi terdakwa kasus dugaan korupsi. 

Terkait dengan kemunculan duo Srikandi, yakni Putu Tutik dan Vanna Melinda, ke bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta mengatakan siapa saja bisa maju sebagai calon dan bersaing dengan dirinya. ”Kalau dia memang dapat restu pusat, saya akan dukung dan siap menjadi Ketua Tim Suksesnya. Kalaupun dia impor (dari luar Bali), maka juga harus dapat dukungan minimal 30 persen atau 4 DPC Demokrat di Bali sebagai pemilik hak suara,” tandas Mudarta.

Mudarta menegaskan, jangan sampai kandidat calon mau maju hanya karena nafsu saja, tapi tidak ada dukungan. “Kasihan nanti kalau dukungan belum ada, sudah keburu muncul di media. Demokrat Bali tetap membuka peluang bagi siapa saja untuk mengabdi memimpin partai ini. Yang penting ada dukungan DPC dan dapat restu pusat. Dan, yang terpenting pula, orangnya pernah berkeringat di Bali,” terang politisi Demokrat asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini.

Mudarta mengingatkan, memimpin Partai Demokrat di Bali tidaklah mudah. Soalnya, perlu pengorban lahir bathin.”Apalagi, Demokrat bertarung di basis merah yang dikuasai PDIP. Ya, kader yang mau maju harus punya kemampuan. Tidaklah mudah bertarung di peta merah,” katanya.