nusabali

Koster–Ace Direkomendasi Tarung Lagi

DPP PDIP Prioritaskan Incumbent di Pilkada 2024

  • www.nusabali.com-koster-ace-direkomendasi-tarung-lagi

IGN Alit Kusuma Kelakan mengatakan incumbent dipastikan diusung lagi, sementara tandemnya diserahkan kepada calon kepala daerah bersangkutan.

DENPASAR, NusaBali
PDI Perjuangan (PDIP) memprioritaskan incumbent untuk diusung kembali di Pilkada Serentak pada 27 November 2024 mendatang. Terbukti, pasangan Wayan Koster–Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster–Ace) direkomendasikan lagi tarung di Pilgub Bali 2024. DPC PDIP kabupaten/kota se-Bali pun telah sepakat mengusung Koster–Ace untuk periode kedua dalam rapat di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala Denpasar, Selasa (2/4).

Bendahara DPC PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack dihubungi NusaBali, Sabtu (6/4), mengatakan DPD dan DPC sudah melaksanakan mekanisme partai berupa rapat internal yang langsung dipimpin Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster pada Selasa (2/4). “Rapat mengundang Ketua dan Sekretaris DPC seluruh Bali,” ujar Dewa Jack.

Kata Dewa Jack, sesuai instruksi DPP PDIP melalui surat Nomor 6027/IN/DPP/III/2024 tertanggal 28 Maret 2024 yang isinya menginstruksikan kepada DPD dan DPC partai melakukan pemetaan politik dan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024. “Paket Koster direkomendasikan lagi oleh masing-masing DPC dengan rapat tindak lanjut yang akan dilaksanakan di masing-masing DPC dan PAC (pengurus anak cabang) serta pengurus ranting tingkat desa,” kata politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng yang saat ini menjabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini.

Sementara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kusuma Kelakan dikonfirmasi NusaBali, Sabtu kemarin, mengatakan sepanjang tidak ada masalah hukum dan menggugurkan persyaratan untuk dicalonkan, incumbent dipastikan diusung lagi. Sementara tandemnya diserahkan kepada calon kepala daerah bersangkutan.

Alit Kelakan mengatakan PDIP telah melakukan rapat internal membahas Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala, Denpasar. “Saya dapat undangan, hanya saja saya ada rapat di Fraksi DPR RI yang harus dihadiri,” ucap Alit Kelakan. 

“Kalau untuk proses pencalonan di pilkada ya itu tadi, PDI Perjuangan dipastikan usung incumbent sepanjang tidak ada tersangkut kasus hukum atau yang dapat menggugurkan yang bersangkutan dalam hal persyaratan sebagai calon, pasti diusung lagi,” imbuh Alit Kelakan.

Kata dia, PDI Perjuangan menganut kultur bahwa incumbent selalu dapat penugasan secara berkelanjutan dalam pilkada. “Yang saya tahu sih selama ini kulturnya begitu. Artinya yang sudah pernah berjalan selama ini incumbent tidak pernah terputus di tengah jalan,” kata politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini.

Alit Kelakan mengatakan, dalam rapat DPD PDIP Bali juga membahas kajian dan laporan kepada DPP menyangkut hasil Pemilu 2024. “Kajian dari hasil Pemilu 2024 sebagai dasar DPP partai membuat keputusan untuk Pilkada 2024,” ucap Alit Kelakan.

Ditegaskannya, untuk Pilkada 2024 tidak semua incumbent bisa maju lagi karena sudah dua periode. Seperti di Karangasem, Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa yang diusung PDIP di Pilkada 2020 silam tidak bisa maju lagi, karena sudah dua periode sebagai Wabup Karangasem. 

Bagaimana dengan incumbent Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster? “Ya kembali saya tegaskan, kultur di PDIP incumbent tidak pernah terputus di tengah jalan. Incumbent dua kali periode sudah hal biasa. Bicara pilkada kan dua hal yang menopang yakni figur dan elektabilitas. Nanti ada survei dan lihat program–program incumbent, baik jangka pendek dan jangka panjangnya,” tandas anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama dan sosial ini.

Soal paket calon, menurut Alit Kelakan, DPD PDIP tidak turut campur. Karena DPP akan memutuskan setelah menanyakan langsung kepada calon kepala daerah. “Apakah tandem atau wakil kepala daerah bisa diajak bekerja sama atau tidak, kecocokan juga ditanya. Nah, lainnya, kan bisa saja wakil kepala daerah itu adalah kader partai lain. Bisa saja yang bersangkutan maju lewat partai lain di Pilkada 2024. Kalau paket tidak selalu berkelanjutan,” ujar Alit Kelakan.  

Alit Kelakan mengaku selama ini memang banyak figur yang muncul jelang pilkada. Namun, nanti akan ada kajian dari partai berdasarkan masukan dari daerah. “Banyak figur yang muncul, ada mungkin yang menonjol dari segi popularitas. Ada juga yang memang mencari popularitas, tetapi ada juga figur yang memang pekerja keras,” tegas Wakil Gubernur Bali periode 2003–2008 ini. 7 nat

Komentar