nusabali

Desa Adat Kedonganan Gelar Ngaben Massal 160 Sawa

  • www.nusabali.com-desa-adat-kedonganan-gelar-ngaben-massal-160-sawa

Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung kembali menggelar upacara atiwa-tiwa lan atma wedana 2018 pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (2/8), di Pengorong Desa Adat Kedonganan.

MANGUPURA, NusaBali

Upacara yang digelar tiap tiga tahun sekali yang kini dilaksanakan untuk kelima kalinya diikuti 160 sawa, yakni untuk ngelangkir sebanyak 97 orang, ngelungah 13 sawa, dan ngaben 50 sawa. Upacara puncak atiwa-tiwa lan atma eedana kemarin dipuput oleh Ida Pedanda Siwa dari Griya Tlaga, Ida Pedanda Buda dari Griya Sukawati, dan Ida Rsi dari Sesetan.

Sedangkan untuk puncak atma wedana nanti akan diikuti oleh 98 puspa, di kawasan Pura Dalem Kedonganan. Rangkaian upacara ini dimulai sejak 22 Mei dengan prosesi matur piuning lukat genah. Rangkaian upacara ini akan berakhir pada 18 Agustus dengan prosesi nyegara gunung.

Bendesa Adat Kedonganan Wayan Mertha dikonfirmasi di sela acara puncak atiwa-tiwa lan atma wedana, kemarin pagi, mengatakan upacara adat ini dilakukan secara bersama untuk meringankan beban krama adat Kedonganan. Selain itu, untuk mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan.  

“Ini adalah kegiatan rutin yang kami gelar tiap tiga tahun sekali. Kali ini adalah yang kelima kalinya digelar. Kami di Desa Adat Kedonganan melakukan upacara ngaben bersama ini salah satu tujuannya untuk meringankan beban krama adat. Karena prosesi upacara ngaben bila dilakukan sendiri membutuhkan dana yang besar,” tutur Mertha.

Dia mengaku dana yang digunakan untuk upacara adat tiga tahunan ini bersumber dari desa adat dan bantuan dari usaha-usaha yang ada di Desa Adat Kedonganan, dan dari Pemkab Badung. “Untuk sokongan dana di desa adat adalah dari LPD. LPD Kedonganan konsisten terus memberikan dukungan penuh dalam upacara ngaben bersama ini. Krama tak dikenai biaya apapun,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Kedonganan I Nyoman Sudarta mengungkapkan pihaknya sebagai aparat pemerintah sangat mendukung upacara adat secara bersama-sama ini. Dia berharap agar kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan. “Kami terus bersinergi dengan desa adat terkait dengan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti ini sangat membantu meringankan beban finansial krama adat Kedonganan,” tuturnya. *po

Komentar