Kadek Kaori Raih Award Young Woman Future Business Leaders 2018
Hari Raya Galungan kali ini terasa berbeda bagi Ni Kadek Winie Kaori. Bertepatan dengan Umanis Galungan, Kamis (31/5), Kaori dinobatkan sebagai ‘Indonesia Young Woman Future Business Leaders 2018’.
DENPASAR, NusaBali
Founder dan CEO PT Sasjam Riri (Kaori Group) ini mampu menyisihkan kandidat lain dari seluruh Indonesia. “Astungkara atas penghargaan ini, terimakasih juga atas dukungan masyarakat Bali kepada Kaori,” kata Kadek Winie Kaori, Minggu (3/6).
Atas penghargaan yang diserahterimakan di Ballroom Hotel Shangri-la Jakarta tersebut, Kaori pun berhak atas hadiah full scholarship di Binus Business School untuk menempuh pendidikan Executive Master of Management in Strategic Management. “Beasiswa sepenuhnya ini nilainya Rp 180 juta,” kata
Ahmad Syamil, Dean of Binus Business School Magister Management Programs. Kaori menempati peringkat teratas ‘pemimpin di bawah usia 35 tahun’ setelah melewati penjurian pada 29 Maret lalu dengan mengungguli rival-rivalnya yang bergelut di bidang perbankan, transportasi hingga telekomunikasi. Dalam presentasi di hadapan lima juri, Kaori mengupas soal kepemimpinan dalam perusahaan, cara mengelola, termasuk menerangkan dampak bidang usahanya terhadap lingkungan. “Saya menerapkan kepemimpinan transformasional, yakni tidak semata-mata menghargai orang atau karyawan dari nominal gaji, melainkan kita harus berikan motivasi-motivasi untuk lebih mengangkat mereka. Jadi kita tidak bisa menghargai hanya dari sisi membayarnya,” urai Kaori yang selalu mendapat support dari suaminya, Putu Sandoz.
“ Yang jelas seorang pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan baik,” imbuh Jegeg Bali 2005 yang melihat kebutuhan pasar dan selera konsumen dengan fokus mengembangkan produk yang bisa memperdayakan tenaga kerja lokal tersebut.
Kaori sendiri memulai bisnisnya dari garase rumahnya. Perkembangan usaha diawali pada tahun 2010 dengan memproduksi dupa Kaori. Kemudian tahun 2013 mengembangkan usaha beras Sehat dari Gabah petani Bali dan diversifikasi produk berikutnya pada tahun 2015 mengembangkan sayap di usaha Air Minum Dalam Kemasan brand Kaori. Tak cukup di situ, pada tahun 2018 ini telah melaunching produk Eau De Parfume Kaorie.
Kompetisi yang digagas Majalah SWA ini diharapkan dapat mendorong semangat perusahaan-perusahaan atau instansi yang ada di Indonesia untuk lebih meningkatkan peranan para pemimpin bisnis wanita di masa depan dalam implementasi bisnis/kegiatannya. "Indikator juri memilih pemenang adalah menilai kompetensi finalis sebagai pemimpin yang mengetahui tujuan yang ingin dicapai, mengidentifikasi tantangan, dan mencarii solusinya," kata Pongki Pamungkas, salah seorang juri dari Astra International. Selain Pongki penjurian juga melibatkan Dr Ir Kartika D Antono MM (Multistrada), Arvan Pradiansyah (Arvan Institute), Neneng Goenadi (Accenture Indonesia) dan Ahmad Syamil PhD (Binus). *mao
Founder dan CEO PT Sasjam Riri (Kaori Group) ini mampu menyisihkan kandidat lain dari seluruh Indonesia. “Astungkara atas penghargaan ini, terimakasih juga atas dukungan masyarakat Bali kepada Kaori,” kata Kadek Winie Kaori, Minggu (3/6).
Atas penghargaan yang diserahterimakan di Ballroom Hotel Shangri-la Jakarta tersebut, Kaori pun berhak atas hadiah full scholarship di Binus Business School untuk menempuh pendidikan Executive Master of Management in Strategic Management. “Beasiswa sepenuhnya ini nilainya Rp 180 juta,” kata
Ahmad Syamil, Dean of Binus Business School Magister Management Programs. Kaori menempati peringkat teratas ‘pemimpin di bawah usia 35 tahun’ setelah melewati penjurian pada 29 Maret lalu dengan mengungguli rival-rivalnya yang bergelut di bidang perbankan, transportasi hingga telekomunikasi. Dalam presentasi di hadapan lima juri, Kaori mengupas soal kepemimpinan dalam perusahaan, cara mengelola, termasuk menerangkan dampak bidang usahanya terhadap lingkungan. “Saya menerapkan kepemimpinan transformasional, yakni tidak semata-mata menghargai orang atau karyawan dari nominal gaji, melainkan kita harus berikan motivasi-motivasi untuk lebih mengangkat mereka. Jadi kita tidak bisa menghargai hanya dari sisi membayarnya,” urai Kaori yang selalu mendapat support dari suaminya, Putu Sandoz.
“ Yang jelas seorang pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan baik,” imbuh Jegeg Bali 2005 yang melihat kebutuhan pasar dan selera konsumen dengan fokus mengembangkan produk yang bisa memperdayakan tenaga kerja lokal tersebut.
Kaori sendiri memulai bisnisnya dari garase rumahnya. Perkembangan usaha diawali pada tahun 2010 dengan memproduksi dupa Kaori. Kemudian tahun 2013 mengembangkan usaha beras Sehat dari Gabah petani Bali dan diversifikasi produk berikutnya pada tahun 2015 mengembangkan sayap di usaha Air Minum Dalam Kemasan brand Kaori. Tak cukup di situ, pada tahun 2018 ini telah melaunching produk Eau De Parfume Kaorie.
Kompetisi yang digagas Majalah SWA ini diharapkan dapat mendorong semangat perusahaan-perusahaan atau instansi yang ada di Indonesia untuk lebih meningkatkan peranan para pemimpin bisnis wanita di masa depan dalam implementasi bisnis/kegiatannya. "Indikator juri memilih pemenang adalah menilai kompetensi finalis sebagai pemimpin yang mengetahui tujuan yang ingin dicapai, mengidentifikasi tantangan, dan mencarii solusinya," kata Pongki Pamungkas, salah seorang juri dari Astra International. Selain Pongki penjurian juga melibatkan Dr Ir Kartika D Antono MM (Multistrada), Arvan Pradiansyah (Arvan Institute), Neneng Goenadi (Accenture Indonesia) dan Ahmad Syamil PhD (Binus). *mao
Komentar