nusabali

Dinsos Karangasem Survei Gepeng

  • www.nusabali.com-dinsos-karangasem-survei-gepeng

Terdata sebanyak 404 jiwa yang menjadi gepeng. Mereka berasal dari 13 banjar di Desa Tianyar Barat dan Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu.

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem melakukan survei dan memetakan daerah asal gelandangan dan pengemis (gepeng). Dari Desa Tianyar Barat dan Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, terdata sebanyak 404 jiwa. Mereka tersebar di 13 banjar dinas. 
Secara geografis, para gepeng rata-rata berasal dari daerah tandus, dengan latar belakang kurang pendidikan, kesehatan, dan keterampilan tidak memadai.

Umumnya menggepeng di musim kemarau, karena lahan berupa tanah gersang sulit diolah. Dari 242 KK atau 404 jiwa yang tercatat menggepeng, masih aktif menggepeng secara berkesinambungan hanya 112 KK atau 256 jiwa.  

Kadis Sosial I Made Sosiawan memaparkan, gepeng berasal dari Desa Tianyar Barat, yang tercatat 84 KK atau 172 jiwa. Yang masih aktif menggepeng secara kontinyu 68 KK atau 148 jiwa. Gepeng itu tersebar di empat banjar, yakni Banjar Muntigunung 9 KK (16 jiwa), Muntigunung Tengah 18 KK (33 jiwa), Muntigunung Kangin 24 KK (55 jiwa), dan Muntigunung Kauh 33 KK (68 jiwa). 

Sedangkan dari Desa Tianyar Tengah sebanyak 158 KK (232 jiwa), yang masih aktif 44 KK atau sebanyak 108 jiwa. Mereka tersebar di sembilan  banjar, yakni Banjar Pedahan Kelod 3 KK (7 jiwa), Pedahan Kaja 2 KK (5 jiwa), Padangsari 60 KK (89 jiwa), Dalem 14 KK (21 jiwa), Peliasan 4 KK (11 jiwa), Moncol 2 KK yang menggepeng hanya 2 orang, Bukit Lambuh 39 KK (59 jiwa), Sangsana 5 KK (12 jiwa), dan Bunglada 29 KK (30 jiwa).

“Artinya, di keluarga bersangkutan belum tentu semua anggota keluarganya menggepeng. Misalnya satu KK, yang menggepeng ibu dan anaknya, atau ibunya saja. Sedangkan suaminya, tinggal di rumah,” kata Made Sosiawan, Minggu (6/3).

Program ke depan, kata Made Sosiawan, para gepeng akan diberi pelatihan keterampilan. “Itu pun bisa berjalan, tergantung responss masyarakat bersangkutan. Tujuannya untuk mengikis aktivitas gepeng,” katanya.

Mantan Bendesa Pakraman Muntigunung I Gede Agung Pasrisak Juliawan membantah, angka gepeng sebanyak itu di kampungnya. “Tidak sampai 172 jiwa yang menggepeng di Desa Pakraman Muntigunung. Saya hitung, jumlahnya sekitar 50 KK, atau sekitar 100 orang. Jika dilihat status warga yang menggepeng kondisinya benar-benar miskin,” kata Juliawan. 7 k16

Komentar