nusabali

Dukungan Airlangga Hartarto Muncul di Bali

  • www.nusabali.com-dukungan-airlangga-hartarto-muncul-di-bali

Dukungan terhadap calon ketua umum (caketum) Partai Golkar bermunculan tidak hanya di kalangan elit Golkar yang berkaitan dengan Munas Bali. 

Bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar

DENPASAR, NusaBali 
Kader Golkar dari Munas Ancol juga sudah mengarahkan dukungan ke salah satu kandidat calon. Salah satu kandidat caketum yang diusung kader Golkar dari Bali adalah Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto sebelumnya juga calon Ketum di Munas Bali, namun mundur karena saat itu Aburizal Bakrie (Ical) makin kuat menjalin komunikasi dengan DPD I Golkar Provinsi se-Indonesia. Putra mantan Menteri Perindustrian Hartarto berusia 53 tahun itu gerilya juga ke seluruh Indonesia.

Kader Golkar Bali Dewa Made Widiyasa Nida di Denpasar, Jumat (4/3) mengatakan, pihaknya mendukung Airlangga Hartarto dalam kapasitas sebagai kader Golkar Bali. “Saya mendukung Pak Airlangga dalam kapasitas kader Golkar. Artinya dukungan secara pribadi. Beliau orangnya punya kualitas dan sudah keliling di Indonesia,” ujar Dewa Nida.

Dukungan ke Airlangga itu disampaikan Dewa Nida karena yang bersangkutan memiliki basis dukungan yang merata di Indonesia. Airlangga merupakan politisi muda Golkar yang visioner memajukan partai kedepan. Selain itu juga memiliki finansial yang kuat. “Orangnya visioner untuk memajukan partai. Walaupun saya tidak punya hak suara di Bali dalam Munaslub nanti, tetapi ini selaku kader partai. Saya sudah sempat bertemu Pak Airlangga di Jakarta,” ujar mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini. 

Mantan Wakil Ketua DPRD Klungkung ini menyebutkan, Airlangga Hartarto juga akan turun gunung ke Bali dalam upaya menyerap aspirasi dan menyampaikan visi- misi sebagai calon ketua umum. “Beliau dalam waktu dekat ini juga akan hadir di Bali,” ujar politisi asal Desa Akah, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

Dewa Nida menyebutkan, untuk di Golkar Bali siapa saja didukung menjadi Caketum adalah aspirasi yang harus dihargai. Karena masing-masing kader bisa mengarahkan pilihan dan dukungan, walaupun bukan dalam konteks pemberian suara dalam forum Munas. “Memberikan dukungan kan tidak masalah. Kita tidak berbicara dalam konteks dukungan di Munas?” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini.

Kalaupun ada calon-calon pemimpin Golkar yang turun melakukan penyerapan aspirasi di Bali hal itu makin bagus. Sebab demokrasi di Golkar semakin baik dan mengurangi terjadinya saling curiga dan perpecahan. “Kita buka saja kran demokrasi menjelang Munaslub ini. Siapa yang mau sosialisasi, datang ke Bali untuk menyerap dukungan silahkan. Saya juga menyimak di media banyak calon yang datang ke Bali, silahkan saja,’ tegas Dewa Nida.

Menurutnya, Golkar sekarang membutuhkan pemimpin yang bisa menyatukan kedua belah pihak yang berbeda ‘kamar’. “Kita berharap lahir pemimpin (Ketua Umum) Golkar yang memiliki komitmen untuk membesarkan Partai Golkar. Menyatukan kedua kubu yang selama ini terpisah karena beda pandangan,” tegas Dewa Nida. 7 nat

Komentar