nusabali

Smart Desa Antarkan Duda Timur Raih Muri

  • www.nusabali.com-smart-desa-antarkan-duda-timur-raih-muri

Bupati Canangkan Semua Desa di Karangasem Punya Smart Desa

AMLAPURA, NusaBali
Inilah ganjaran bagi Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem atas suksesnya mencatat sejarah jadi desa pertama di Indonesia yang melaunching program smart desa, sebagai upaya memberdayakan pelayanan secara online. Program yang dilaunching Desa Duda Timur, 1 Februari 2018, ini mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia).

Bukan tanggung-tanggung, Desa Duda Timur digelontor dua penghargaan Muri sekaligus. Pertama, penghargaan Muri untuk aplikasi smart desa. Kedua, penghargaan Muri untuk pendataan penduduk secara online. Menurut Kepala Desa (Perbekel) Duda Timur, I Gede Pawana, dua penghargaan Muri tersebut rencananya akan diserahkan di Objek Wisata Bukit Putung, Banjar Putung, Desa Duda Timur, Rabu (16/5) depan.

Gede Pawana menyebutkan, dua Muri ini diraih setelah Desa Duda Timur memp-resentasikan program smart desa dan pendataan penduduk secara online di Kantor Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Jakarta, 16 April 2018 lalu. "Ada 19 Perbekel dari berbagai provinsi mempresentasikan programnya kala itu. Saat itu, hanya Perbekel Duda Timur satu-satunya yang presenbtasikan program terintegrasi. Makanya, kami yang dinilai paling layak, karena pertama di Indonesia yang programnya terintegrasi" jelas Gede Pawana saat dihubungi NusaBali di Kantor Desa Duda Timur, kawasan Banjar Wates Tengah, Selasa (8/5).

Terintegrasi yang dimaksud Pawana adalah program smart desa dan pendataan penduduk secara online, bisa diakses segala hal. "Sangat mudah akses untuk mengetahui identitas penduduk miskin, lengkap dengan alamat dan lokasi tempat tinggal mereka. Caranya, tinggal melacak melalui aplikasi smart desa: dudatimur.smartdesa.or.id,” lanjut Pawana.

Program smart desa versi Desa Duda Timur itu sendiri dilaunching oleh Bupati Ka-rangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di Kantor Desa Duda Timur, 1 Februari 2018 lalu. Program smart desa ini diluncurkan sekaligus untuk menjawab tantangan dari Kementerian Desa (Kemendes), yang sempat dikumandangkan saat acara Rembug Desa di Denpasar, 3 Desember 2016 lalu. Sesuai tantangan Kemendes, pelayanan desa sebaiknya dilakukan secara online.

Perbekel Gede Pawana kemudian melakukan investigasi. Dari investigasinya, tidak ada ditemukan aplikasi layanan online yang dilakukan pihak desa. Sempat ada yang menawarkan aplikasi, namun biayanya mencapai miliaran rupiah dan itu tidak mungkin diterapkan.

Selanjutnya, Gede Pawana bertemu ahli teknologi bidang aplikasi data dari PT Saebo Technology Jakarta, yang dikoordinasikan Sonny Kastara Dhaniswara dan Jerry Sumono, 1 Oktober 2017. Mereka bertemu di tempat pengungsian bencana Gunung Agung di Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem. Dalam pertemuan itu, pihak PT Saebo janji akan membantu.

Pertemuan berikutnya dilakukan 14 Oktober 2017, untuk memantapkan rencana membuat aplikasi smart desa bagi Desa Duda Timur. Karena terganggu erupsi Gunung Agung, niat membangun smart desa pun sempat kendur. Tapi, Sonny Kastara Dhaniswara dan Jerry Susmono kembali meyakinkan Gede Pawana.

Maka, Pawana pun kembali bersemangat untuk mewujudkan aplikasi smart desa. Diawali dengan menginstruksikan 9 kelian banjar se-Desa Duda Timur untuk mendata seluruh warga di pengungsian, termasuk mendata warga kurang mampu, jumlah warga di setiap KK, mendata pekerjaan, dan latar belakang lainnya. Akhirnya, terkumpul data secara manual.

Kemudian, rombongan PT Saebo untuk ketiga kalinya datang, 1 Desember 2017, sembari membawakan aplikasi lengkap dengan fitur-fiturnya, dan langsung dimasukkan data desa. Sejak itu pula, 9 kelian banjar di Desa Duda Timur melakukan pendataan kembali secara online, menggunakan HP yang beraplikasi smart desa. Setiap warga yang terdata, terekam lokasi tempat tinggalnya masing-masing. "Pengisian data telah selesai, sehingga smart desa ini dilaunching," papar Pawana saat launching program smart desa.

Pelayanan secara online di Desa Duda Timur ini meliputi segala bentuk administrasi, juga menyimpan data desa. Dengan begitu, memudahkan untuk mendapatkan data penduduk berikut tempat tinggalnya, termasuk warga kurang mampu. Tinggal melacak melalui aplikasi smart desa: dudatimur.smartdesa.or.id.

Sementara itu, Bupati Mas Sumatri mencanangkan semua desa di Karangasem memiliki program smart desa dan pendataan penduduk secara online. "Saya optimis ini bisa. Bu-ktinya, Desa Duda Timur telah mampu menjadi pioner program smart desa. Studi banding saja ke Desa Duda Timur, tidak perlu jauh-jauh sampai ke Jakarta," ujar Bupati Mas Sumatri yang dikonfirmasi saat mengecek lokasi penerimaan penghargaan Muri bagi Desa Duda Timur di Objek Wisata Bukit Putung, Banjar Putung, Minggu (6/5) lalu.

Mengenai penghargaan Muri yang penyerahannya diagendakan 16 Mei 2018 depan, Bupati Mas Sumatri masih berkoordinasi dengan Kementerian Pembangunan Daerah Ter-tinggal dan Transmigrasi. "Mudah-mudahan, Pak Menteri PDTT bersedia hadir saat acara penyerahan Muri nanti," harap Bupati Wanita Pertama di Karangasem ini. *k16

Komentar