nusabali

Tim Satgas Pangan Diminta Waspada

  • www.nusabali.com-tim-satgas-pangan-diminta-waspada

Antisipasi Gejolak Harga Jelang Bulan Ramadhan

DENPASAR, NusaBali
Tim Satgas Pangan Daerah diminta waspada terhadap kemungkinan gejolak harga barang- barang kebutuhan pokok mendekati bulan puasa Ramadhan berlanjut Idul Fitri. Selain melakukan pemantauan ketersediaan dan stabilitas harga, Tim Satgas Pangan diharap bergerak cepat jika sesuatu hal terjadi. Misalnya harga barang kebutuhan pokok tertentu tiba-tiba naik di luar kewajaran.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih. “Misalnya tiba-tiba ayam (daging ayam) naik,”  ujar Lasminingsih usai menghadiri rapat  High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali, Tim Satgas Pangan dan pihak terkait di  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kanwil Provinsi Bali di Jalan Letda Tantular, Niti Mandala  Renon Denpasar, Kamis (3/5).Lanjutnya, penyebabnya harus dicari.  Apakah  karena persoalan stok atau ketersediaan atau karena ada faktor penimbunan. “Kita tidak boleh lengah dan terus memantau perkembangan,” ujar Lasminingsih pada bagian lain penjelasannya.

Lasminingsih sebelumnya mengatakan melakukan pemantauan ( harga kebutuhan pokok) jelang Ramadhan dan Idul Fitri karena cukup signifikan mempengaruhi inflasi di Bali. “Hal itu sebagaimana disampaikan pihak Biro Pusat Statistik (BPS), pihak Dinas Perhubungan,” ujarnya.

Kebutuhan pokok yang dipantau  di antaranya daging sapi, daging ayam, telor, minyak goreng, barang merah, bawang putih, cabe keriting, cabe rawit hijau, minyak goreng dan lainnya. “Ini diperlukan bagaimana kesiapan pedagang,” kata Lasminingsih.

Dari dua pasar umum Pasar Kreneng dan Pasar Badung, disimpulkan ketersediaan cukup dengan harga yang relatif stabil. “Memang ada sedikit perubahan harga, ada yang naik, ada yang turun. Tetapi secara umum harga stabil dan ketersediaan cukup,” ujarnya.

Meski demikian dia mengakui, tidak mungkin mengecek stok sebagaimana barang milik pemerintah, seperti beras Bulog. Namun ketersediaan berdasarkan pengakuan para pedagang yang dikunjungi.Dimana stok para pedagang beda- beda. Misalnya soal beras. Ada yang punya 15 karung, ada yang punya 100 karung. “Rantai pasokannya juga tersedia,” ujarnya.

Sementara Tim Satgas Pangan Polda Bali memastikan, siap melakukan penindakan jika menemukan adanya aksi penimbunan sembako. “Kita akan lakukan penindakan,” tegas Wadireskrimsus  Polda Bali AKBP Ruddy Setyawan.

Tegasnya, kenaikan harga segala macam (sembako), jelang Galungan, Kuningan, Puasa dan Lebaran semua diatensi Satgas Pangan. “Satgas ini kan ada di Polda di Polres-Polres, bekerjasama dengan TPID,” jelas AKBP Rudi Setiawan.

Pemantauan dan pengawasan, akan dilakukan dengan monitoring setiap hari, baik di pasar-pasar umum dan juga super market. “Berapa harga cabe, berapa harga, semua dimonitor,” tegas AKBP Ruddy.

Selain pemantauan dan pengawasan terhadap ketersediaan kebutuhan pokok, beberapa kebutuhan lainnya juga menjadi bahasan serius TPID. Di antaranya ketersediaan gas elpiji, transportasi darat, laut dan udara. “Jangan sampai terjadi pengoplosan ( gas elpiji),” ujar Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah  Provinsi Bali (BI KPWil Bali)  Azka Subhan Aminurindo. Gas elpiji sendiri, menurut Azka, salah satu komoditas yang mempengaruhi inflasi.

Sedang soal transportasi, darat laut dan udara, kata Azka juga dibahas. Karena memang tidak mudah untuk mengelolanya. Untuk antisipasi Idul Fitri, Azka mengatakan akan koordinasi lebih lanjut dengan pihak maskapai. Minimal menambah flight dan seat, sebagaimana tahun sebelumnya. “Kita akan koordinasikan dengan perhubungan (Dinas Perhubungan). Karena ini masih bersifat umum,” kata Azka. *k17

Komentar