nusabali

Riniti Pimpin Timsel Komisioner KPU Bali

  • www.nusabali.com-riniti-pimpin-timsel-komisioner-kpu-bali

Penggiat kepemiluan yang kini Ketua Bali Sruti, Dr Luh Riniti Rahayu MSi, ditetapkan sebagai Ketua Tim Seleksi (Timsel) Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023.

Raka Sandi-Winariati Tak Bisa Maju Lagi

DENPASAR, NusaBali
Pelantikan Timsel yang diketuai Riniti Rahayu ini sudah dilakukan KPU RI di Jakarta, Kamis (3/5).Riniti Rahayu adalah aktivis yang selama ini aktif menyuarakan keterwakilan perempuan politik di legislatif. Riniti Rahayu juga seorang akademisi. Selain Riniti Rahayu, ada tokoh yang juga ditetapkan sebagai Timsel Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023.

Mereka masing-masing Dr I Ketut Sukawati Lanang Perbawa SH MH (mantan Ketua KPU Bali 2008-2013 yang kini pengajar ilmu hukum di sejumlah perguruan tinggi swasta), IGD Alit Widusaka (mantan Mahasiswa Teladan Unud yang kini Dosen ISI Denpasar), I Gusti Putu Wargita SH (profesional), dan Ni Nengah Budawati SH (advokat). Hanya saja, Nengah Budawati tidak hadir saat acara pelantikan di Kantor KPU RI, Kamis kemarin.

Menurut anggota Timsel Calon Komisioner KPU Bali, Sukawati Lanang Perbawa, Nengah Budawati absen pelantikan karena sedang berada di Amerika Serikat. “Saya tidak tahu apakah kita akan bekerja dengan 4 orangatau bagaimana. KPU RI belum memberikan petunjuk. Kita dilantik berempat saja. Tanya saja Bu Riniti, beliau ditetapkan sebagai Ketua Timsel,” ujar Lanang Perbawa saat dikonfirmasi NusaBali di Jakarta kemarin.

Lanang Perbawa mengatakan, pihaknya masih menunggu petunjuk dari KPU RI, karena Karena Timsel Calon Komisioner KPU Bali yang baru dilantik kemarin harus mengikuti kegiatan bimbingan teknis (Bintek) di Jakarta. “Timsel langsung mengikuti Bimtek di Jakarta,” ujar tokoh asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.

Sedangkan Ketua Timsel, Riniti Rahayu, mengatakan pendaftaran calon Komisioner KPU Bali belum bisa dijadwalkan. Masalahnya, Timsel masih menunggu petunjuk KPU RI. “Minggu depan kita rapat bersama dulu,” ujar Riniti Rahayu saat dihubungi NusaBali trpisah di Jakarta, Kamis kemarin.

Mengenai Nengah Budawati yang absen, menurut Riniti, yang bersangkutan akan dilantik di Jakarta setelah kepulangan dari Amerika Serikat nanti. Jadi, Timsel Calon Komisioner KPU Bali dipastikan tetap berkekuatan 5 personel. “Tapi, kalau toh kita hanya 4 orang, tahapan dan jadwal seleksi tetap akan laksanakan,” tegas Riniti.

Sementara itu, informasi yang dihimpun NusaBali, dari 5 Komisioner KPU Bali yang akan purna tugas Agustus 2018 mendatang, 2 orang di antaranya tidak bisa maju lagi. Mereka adalah Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Bali 2013-2018) dan Ni Luh Putu Ayu Winariati (Komisioner Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Bali). Keduanya tidak boleh maju lagi, karena sudah dua kali periode duduk di KPU Bali.

Sedangkan 3 Komisioner KPU Bali lainnya, masih bisa maju tarung berebut kursi Komisioner KPU Bali 2018-2023. Mereka adalah Ni Wayan Widhiasthini (Komisioner Divisi Sosilaisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM KPU Bali), I Wayan Jondra (Komisioner Divisi Logistik, Perencanaan Keuangan, dan Rumah Tangga KPU Bali), dan Ni Kadek Wirati (Komisioner Divisi Humas, Data Informasi, Hubungan Antar Lembaga KPU Bali).

Dari 3 orang ini, baru Kadek Wirathi yang baru menyatakan pasti ikut seleksi Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023. “Saya akan mendaftar dan ikut seleksi lagi. Soal bisa terpilih atau tidak, kita lihat nanti. Kita berproses saja dulu,” ujar Kadek Wirathi saat ditemui NusaBali di Kantor KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar beberapa hari lalu.

Sebaliknya, Wayan Jondra mengatakan belum ada keputusan apakah akan mendaftar lagi atau tidak. Menurut Jondra, dirinya masih fokus selesaikan masa tugas sampai Agustus 2018. “Belum pasti. Saya masih fokus dengan urusan tugas dulu,” ujar mantan Ketua KPU Badung 2008-2013 ini. *nat

Komentar