nusabali

Polisi Kembali Datangi TKP

  • www.nusabali.com-polisi-kembali-datangi-tkp

Polisi juga akan mendalami dugaan, adanya motif tertentu di balik aksi perampokan brutal di pagi buta itu.

Perampokan di Taman Rama School Belum Terungkap

DENPASAR, NusaBali
Petugas Sat Reskrim Polresta Denpasar terus melakukan penyelidikan terkait aksi perampokan dan penyekapan yang dilakukan komplotan perampok brutal di Taman Rama School pada, Senin (22/2) pagi. Meski sudah memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV), namun sayangnya polisi masih ‘buntu’ dalam mengungkap identitas komplotan rampok yang saat beraksi gunakan penutup wajah (zebo). Untuk mengungkap para pelaku yang masih misterius itu, polisi kembali mendatangi TKP pada, Selasa (23/2) pagi.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan mengatakan sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan tahap evaluasi awal sehari pasca olah TKP dan pemeriksaan rekaman kamera pengawas. Meski sejauh ini, pihaknya belum menemukan titik terang dalam mengungkap komplotan rampok, pihaknya optimis dapat mengungkap aksi brutal komplotan tersebut. 

“Sampai saat ini, kami masih melakukan tahap penyelidikan. Makanya, tadi (kemarin) kami kembali mendatangi TKP untuk melihat kembali urutan pelaku beraksi,” jelasnya saat dikonfirmasi sore, kemarin. Dijelaskannya, pihaknya kembali mendatangi TKP kasus perampokan tersebut untuk mempelajari lebih detail aksi para pelaku. Mulai dari mereka melompat pagar, melakukan penyekapan terhadap para petugas jaga dan perusakan kamera pengawas, serta percobaan pembobolan ATM. 

Tidak hanya itu, petugas hadir di TKP Taman Rama School pada, Selasa pagi memeriksa lebih rinci kejadian tersebut. Selain mendatangi TKP, anggotanya dari IT masih mempelajari hasil rekaman CCTV. Dalam mempelajari hasil rekaman itu, anggota melihat secara detai gerak-gerik pelaku hingga pada ciri fisik yang mungkin bisa mengungkap. Bukti fisik itu, jelas dia bisa saja dari tanda ataupun bekas maupun tato yang mungkin terekam dari kamera pengawas. 

“Semua kemungkinan bisa kita pelajari. Ciri fisik dan gerak-gerik pelaku bisa mengungkap aksi brutal ini,” kata Kompol Reinhard. Saat ditanya terkait aksi perampokan dan penyekapan tersebut terkait sengketa kepemilikan sekolah, Kompol Reinhard mengatakan penyelidikan belum sampai di sana. 

Dugaan, adanya motif tertentu di balik aksi brutal itu, lantaran para pelaku hanya mengambil DVR (alat penyimpan rekaman CCTV dalam sebulan terakhir) dan satu buah kamera poket yang digunakan untuk operasional sekolah tanpa menggondol beberapa laptop yang ada di ruangan itu, perwira asal Sumatera Utara ini berjanji akan mendalami hingga ke sana. 

“Nah, informasi-informasi seperti ini akan kita kembangkan terus. Kalau memang motifnya seperti itu, pasti akan terbongkar juga. Hanya saja, saat ini masih kita dalami para pelaku terlebih dahulu,” ungkapnya seraya mengatakan terkait kedatangan pihak kepolisian di sekolah berada di bawah naungan Yayasan Mahatma Gandhi ini, tidak mengganggu kegiatan belajar. 

Proses belajar mengajar masih berlangsung secara normal. Sebelumnya diberitakan aksi perampokan brutal terjadi di Taman Rama School, Jalan Cokroaminoto nomor 382 Denpasar, Senin (22/2) dinihari. Kawanan perampok yang berjumlah 5 orang bukan hanya berusaha menjarah barang berharga sembari melakukan perusakan, tetapi juga menganiaya dan menyekap tiga karyawan sekolah. Komplotan ini hanya berhasil menggasak uang tunai Rp 400 ribu dan satu kamera poket. 7 da

Komentar