nusabali

Buah Manggis Bali Diminati Pasar China

  • www.nusabali.com-buah-manggis-bali-diminati-pasar-china

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Bali, I Putu Terunanegara mengatakan, pemerintah daerah saat ini memfasilitasi petani di Bali dengan mengirim buah manggis sebanyak 7,2 ton karena diminati pangsa pasar China (Tiongkok)

DENPASAR, NusaBali
"Hari ini akan dikirim 7,2 ton manggis ke Tiongkok, menyusul ekspor yang sudah beberapa hari lalu. Kami optimis kita bisa konsisten menyuplai manggis ini ke Tiongkok," ujar Putu Terunanegara ditemui di Regulated Agent PT Khrisna Multi Sarana Indonesia, Pelabuhan Benoa,  Kamis (5/4).Ia mengatakan, sejak Januari 2018 telah terkirim ke China dan Thailand dengan volume lebih dari 49 ton melalui Bandara Ngurah Rai. Data ekspor manggis secara nasional saat ini telah lebih dari 10.000 ton.

Sedangkan Balai Karantina Pertanian Denpasar berharap Bali mampu menyumbang volume ekspor manggis yang tinggi dengan menargetkan 30 ton manggis ke China per hari secara langsung. "Ini luar biasa membahagiakan petani manggis. Kini mereka lebih bergairah dan menjaga betul kualitas manggisnya," ujar Teruna.

Dengan terbukanya kembali pasar manggis di China pada akhir tahun 2017, Badan Karantina Pertanian terus memaksimalkan peluang ini untuk mengakselerasi ekspornya. Petani di sentra manggis di seluruh Indonesia terus diedukasi dan dilakukan pendampingan agar memenuhi persyaratan teknis yang diminta pemerintah China. Ia menerangkan, petani manggis di Provinsi Bali menjadi salah satunya yang menjadi fokus pendampingan. Dengan potensi produksi yang tinggi, pemerintah membantu mereka menjaga kualitasnya. "Kami bantu kawal melalui pengawasan in line inspection kepada petani dan eksportir, sehingga kualitas terjaga dan proses pemeriksaan karantina di tempat pengeluaran ekspor menjadi lebih cepat, efektif dan efisien," katanya.

Untuk menjaga kualitas manggis, pihaknya juga sudah menentukan kriteria di antaranya tampilan fisik, bebas dari kutu putih dan semut. Hingga saat ini baru satu perusahaan produsen manggis yang ada di Bali yang sudah teregistrasi dan dapat melakukan ekspor langsung ke Tiongkok. "Registrasi ini memberi mereka kesempatan besar ekspor langsung ke Tiongkok," katanya.

Teruna menambahkan, empat tahun terakhir masuk pasar Tiongkok melalui negara ketiga seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam, kini dengan disepakatinya protokol ekspor langsung ke China, maka petani bisa meraih keuntungan maksimal penjualan manggisnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Manggis Bali sekaligus pemilik PT Raja Manggis, Jero Putu Tesan mengatakan, pihaknya mulai mengekspor buah manggis sudah sejak tahun 1999. Namun untuk ke China baru tahun 2012. Sejak terkendala pelarangan ekspor langsung ke China pihaknya hanya bisa melalui negara lainnya.Kini, dengan proses yang sudah diberikan mengekspor langsung, pihaknya kembali mengembangkan sekitar 3 ribu hektare dengan anggota sekitar 6.520 petani.  *ant, m, p

Komentar