nusabali

Ke Selandia Baru, Jokowi Adu Hidung dengan Tetua

  • www.nusabali.com-ke-selandia-baru-jokowi-adu-hidung-dengan-tetua

Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Selandia Baru, disambut hangat pemerintah Selandia Baru.

JAKARTA, NusaBali

Jokowi disambut upacara kenegaraan dan diperkenalkan dengan tetua suku Selandia Baru.Tiba di Selandia Baru, Presiden Jokowi berkenalan dengan tetua suku Maori, Piri Sciascia. Keduanya berkenalan dengan melakukan tradisi hongi atau adu hidung.

"Kaumātua merupakan sebutan bagi tetua suku Maori yang merupakan penduduk asli Selandia Baru dan berperan dalam melestarikan tradisi serta pengetahuan bagi generasi suku Maori berikutnya," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Bey mengatakan, penyambutan Presiden Jokowi diadakan di Government House, Wellington, Senin (19/3). Ditemani Ibu Negara Iriana, Jokowi tiba di Government House pukul 10.30 waktu setempat atau pukul 04.30 WIB dan diterima oleh Sekretaris Resmi Gubernur Jenderal Selandia Baru, Gregory Baughen.

"Rombongan Presiden Jokowi terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya," kata Bey, Senin (19/3).

Setelahnya, prosesi penyambutan Maori untuk kedatangan Presiden Jokowi dilakukan.

"Selepas acara penyambutan dan foto bersama yang dilakukan setelahnya, Kepala Negara mengadakan pertemuan selama kurang lebih setengah jam dengan Gubernur Jenderal Selandia Baru, Patsy Reddy," kata Bey.

Selanjutnya, rangkaian acara berlanjut pada upacara peletakan karangan bunga di Pukeahu War Memorial. "Di sana Presiden dan Ibu Negara memberikan penghormatan kepada para pejuang setempat," kata Bey.

Apa sih hongi itu? Dikutip dari media Selandia Baru Stuff, Senin (19/3), hongi merupakan salam perkenalan Selandia Baru yang dikenal ke seluruh dunia. Namun sebenarnya hongi tak digunakan oleh semua orang Selandia Baru.Profesor Universitas Canterbury Angus Macfarlane mengatakan, asal usul tradisi hongi memegang peranan penting dalam mitologi suku Maori, suku asli Selandia Baru.

Tradisi ini berawal dari seorang dewa bernama Tāne-nui-a-Rangi. Tane dianggap sebagai nenek moyang Maori. "Dan dari situlah nafas kehidupan berasal," kata Macfarlane seperti dilansir detik.Menurut Macfarlane, penggunaan hongi yang diperluas akan berdampak bagus. Hongi bisa bermakna muda bisa juga menjadi sangat serius.

Profesor Te Hurinui Clarke dari Canterbury University College of Education mengatakan ada banyak variasi hongi. Bagi beberapa orang hanya ada sentuhan hidung, tapi sebenarnya ada juga termasuk sentuhan dahi, pertukaran nafas dan pengetahuan metafora.Clarke yang berasal dari daerah Bay of Plenty menuturkan hongi di kampung halamannya dua kali tempelan hidung, pertama untuk menyapa individu lain, kedua untuk menyapa nenek moyang mereka. *

Komentar