nusabali

Kuat Dugaan Mantan Wakapolda Sumut Dibunuh

  • www.nusabali.com-kuat-dugaan-mantan-wakapolda-sumut-dibunuh

Tidak ada bekas racun di dalam perut korban, meski ada racun serangga di TKP

MALANG, NusaBali
Polisi terus mendalami kasus kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara Kombes Pol (Purn) Agus Samad yang masih misterius. Belum ada kepastian purnawirawan berusia 71 tahun itu dibunuh atau bunuh diri. Kendati begitu, hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal karena enam tulang rusuknya yang sebelah kiri patah dan menusuk ke jantung.
 
Terbaru, hasil autopsi menunjukkan tidak ada bekas racun di dalam perut korban, meskipun polisi menemukan racun serangga saat olah tempat kejadian perkara (TKP). Racun serangga yang ditemukan di sekitar TKP, Sabtu (24/2) diduga untuk kamuflase sehingga terkesan mantan Irwasda Polda Jatim ini bunuh diri. Hal ini mengurangi indikasi dugaan korban bunuh diri dan memperkuat dugaan mantan perwira menengah itu dibunuh.
 
"Bukan racun serangga yang mematikan almarhum. Karena tidak ada sampel di lambungnya," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera melalui pesan tertulis, Minggu (4/3) seperti dilansir kompas. Sementara itu, setelah seminggu lamanya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mendalami keterangan saksi. Salah satunya adalah keterangan saksi anak pertama korban, Timur Dikman Sasmita dan istri korban, Suhartutik.
 
"Masih menganalisis hasil riksa (pemeriksaan) anak sulung dan istrinya," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri masih melalui pesan tertulis. Beberapa waktu lalu, polisi memang mengagendakan pemeriksaan terhadap keduanya. Timur sudah diperiksa sebanyak dua kali. Sementara Suhartutik baru diperiksa satu kali.
 
Sementara itu, suasana di rumah korban, di Perum Bukit Dieng Blok MB 9 Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang terlihat sepi. Sesekali terlihat tamu yang datang melayat. Sementara ucapan bela sungkawa dari sejumlah pihak sudah dilepas. Begitu juga dengan tenda terop yang terpasang di depan rumah itu.
 
Agus Samad ditemukan meninggal di taman bagian belakang rumahnya, Perum Bukit Dieng, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Sabtu (24/2) pagi, pekan lalu. Terdapat luka sayat di kedua pergelangan tangannya. Sedangkan kedua kakinya terikat tali rafia. Ujung tali rafia tersebut terikat ke pagar di lantai tiga. Terdapat ceceran darah di ruang makan, sekitar 10 meter dari korban ditemukan. Di lokasi itu, polisi menemukan silet dan obat serangga. Agus Samad merupakan purnawirawan perwira menengah Polri.
 
Terakhir, pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat itu menyandang pangkat Kombes Pol dengan jabatan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut). Sebelum menjabat Wakapolda Sumut, Samad kerap menduduki jabatan Kadit Intel. Diantaranya Kadit Intel Polda Riau, Kadit Intel Polda Makassar dan Kadit Intel Polda Metro Jaya. Ia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Blitar. Sebelumnya, Polda Jawa Timur tak menyanggah bahwa penyelidik belum dapat mengungkap teka-teki rumit kematian Agus Samad. Karena itu pulalah Mabes Polri turun untuk mengintervensi proses investigasi, meski sejauh ini sebatas pengujian sampel darah.
 
Markas Besar Polri di Jakarta pun dilibatkan untuk membantu proses penyelidikan. Sampel darah untuk pengukuran simetris darah dikirimkan ke Jakarta agar analisis penyebab kematian korban dapat ditentukan lebih akurat. *

Komentar