nusabali

Mabes Polri Turun Tangan

  • www.nusabali.com-mabes-polri-turun-tangan

Enam jam olah TKP, kasus kematian mantan Wakapolda Sumut masih gelap

JAKARTA, Bali
Kematian Agus Samad, mantan Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Sumatera Utara, masih menjadi teka-teki rumit. Polisi belum dapat memecahkan kasus itu, korban bunuh diri atau dibunuh orang lain. Tim penyelidik Polres Kota Malang sampai Polda Jawa Timur sudah berkali-kali mengolah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, meneliti hasil autopsi, dan lain-lain. Tetapi perkaranya masih gelap hingga enam hari sejak jenazah kali pertama ditemukan pada 24 Februari lalu.
 
Markas Besar Polri di Jakarta pun dilibatkan untuk membantu proses penyelidikan. Sampel darah untuk pengukuran simetris darah dikirimkan ke Jakarta agar analisis penyebab kematian korban dapat ditentukan lebih akurat.
 
"Reka ulang olah TKP kita lakukan berkali-kali. Bukti sampel darah untuk pengukuran simetris juga sudah kami kirim ke Mabes Polri," kata Kepala Satuan Reserse Krirminal Polres Kota Malang, Ajun Komisaris Polisi Ambuka Yudha Hardi Putra, pada Kamis, (1/3) seperti dilansir vivanews.
 
Polda Jawa Timur tak menyanggah bahwa penyelidik belum dapat mengungkap teka-teki rumit kematian Agus Samad. Karena itu pulalah Mabes Polri turun untuk mengintervensi proses investigasi, meski sejauh ini sebatas pengujian sampel darah.
 
"Sampel saja yang dibawa, karena penyebabnya masih dalam analisis; motif dibunuh atau bunuh diri masih didalami. Yang jelas tulang rusuk patah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera.
 
Sementara itu Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya kembali mendatangi kediaman Kombes purnawirawan Agus Samad (75) di Perum Bukit Dieng, Pisangcandi, Sukun, Kota Malang. Hampir enam jam olah TKP digelar, polisi belum menemukan titik terang.

Rombongan didampingi Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Kasatreskrim AKP Ambuka Yudha, beserta jajarannya dan Tim Inafis, Kamis (1/3).  Tak berselang lama, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri keluar dari dalam rumah. "Iya ada olah TKP," katanya menjawab pertanyaan awak media.

Dia mengaku, olah TKP digelar hari keenam pasca korban ditemukan tewas di halaman belakang, melibatkan petugas Labfor dan Inafis. "Inafis dan Labfor, olah TKP lagi," sambungnya seraya terus berjalan menuju mobil dinasnya.
 
Olah TKP untuk kembali menyelidiki lokasi kejadian, termasuk mendalami fakta serta temuan bukti-bukti yang sudah ada. "Lagi selidiki lagi, menguji sampel dari temuan-temuan. Muntahan, darah, dan lainnya," terangnya seperti dilansir detik.

Asfuri enggan menegaskan, adanya dugaan TKP rusak, sebelum polisi menggelar olah TKP, tak lama setelah korban ditemukan tewas. Terus ditanya soal itu, hingga olah TKP kembali terus digelar. Asfuri hanya menjawab dengan senyuman dan meninggalkan lokasi. *

Komentar