nusabali

Senderan Jebol, Jukung Hanyut ke Laut

  • www.nusabali.com-senderan-jebol-jukung-hanyut-ke-laut

Lima jukung nelayan di Pantai Ujung Pesisi hanyut ke laut, namun berhasil ditarik kembali ke daratan meski dalam kondisi rusak. 

AMLAPURA, NusaBali
Lima jukung di Pantai Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem hanyut ke laut. Sementara senderan di Sungai Ujung juga jebol. Musibah itu terjadi pada Kamis (11/2) sekitar pukul 14.30 Wita.

Lima jukung yang hanyut milik Samsudin, Haji Alwi, Haji Sariman, Juki Berit, dan Subudi. Mereka menyambung perlengkapan jukung yang patah di Pantai Ujung Pesisi, Jumat (12/2).

Dari lima jukung yang hancur, dua jukung, milik Samsudin dan Subudi, mengalami rusak berat, bagian jetik (bagian melengkung penyeimbang jukung), katir, dan bagian depan jukung hancur. 

“Saya mengalami kerugian Rp 1,5 juta. Saat paceklik ikan, susah melaut, karena cuaca buruk, mesti keluar biaya untuk perbaikan jukung,” ucap Subudi, saat melakukan perbaikan jukungnya di Pantai Ujung, kemarin.
Samsudin mengaku lebih bersyukur, hanya bagian jetik dan katir jukung yang rusak. “Rusaknya memang lumayan berat,” imbuh Samsudin.

Samsudin bersama rekan-rekannya mengaku menambatkan jukung di sungai yang bermuara ke laut. Sebab, areal di pantai telah sumpek sehingga nelayan kesulitan menambatkan jukung. “Kamis kemarin kan hujan lebat, kiriman air cukup keras, mengakibatkan jukung hanyut,” kata Samsudin.

Ketua Kelompok Nelayan Ujung Jumakyah membenarkan, lima jukung sempat hanyut ke laut, hanya saja berhasil ditarik ke darat. “Musibah menimpa nelayan di sini tak menentu. Sebelumnya terjadi angin kencang merobohkan gubuk nelayan menimpa jukung hingga rusak. Kali ini ada air bah di sungai, menghanyutkan jukung. Kalau dalam kondisi cuaca tenang, banyak maling bergentayangan mencuri mesin dan jaring,” jelas Jumakyah.

Sedangkan senderan di Sungai Ujung—yang bermuara di Pantai Ujung—, juga roboh sekitar 8 meter. Senderan roboh di bagian sisi barat, akibat tekanan air dan struktur tanah yang basah. Sungai itu merupakan satu areal dengan Pantai Ujung.

Warga Banjar Bungkulan, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Pande Made Suartama, mengatakan, senderan itu jebol pada Kamis (11/2) sekitar pukul 15.00 Wita, saat air meluap di sungai tersebut. “Aliran air cukup deras, hingga meluap mengakibatkan senderan jebol,” katanya.

Sebelumnya, Sabtu (30/1), gubuk nelayan tempat menyimpan 25 mesin tempel hancur, diterjang angin kencang. Akibatnya, satu jukung rusak tertimpa reruntuhan tembok dan atap. Syukurnya tembok tersebut roboh keluar bangunan, sehingga mesin tempel selamat dari kerusakan.

Jukung milik Zulhaji yang rusak, kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 juta, dengan empat katir patah dan bagian badan jukung remuk. Gubuk yang roboh itu tempat menyimpan mesin tempel milik 25 nelayan, berasal dari Kelompok Nelayan Ujung. Meskipun bagian atap bangunan telah lenyap, nelayan tetap menaruh mesin tempel di gubuk tersebut. Sebab, belum punya biaya memperbaiki atap gubuk. 7 k16

Komentar