CPNS Kemenkum HAM Ikuti Masa Orientasi di Lapastik
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) sebelum bertugas sebagai petugas penjaga tahanan, terlebih dahulu mengikuti masa orientasi atau pengenalan lingkungan di Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli.
BANGLI, NusaBali
Kegiatan orientasi bertujuan memberikan gambaran terkait tugas atau tanggungjawab penjaga tahanan. Mereka menerima berbagai materi mulai dari administrasi dan mekanisme pemeriksaan narapidana. Selain materi ruangan, para pegawai baru ini juga menerima tempaan fisik.
Plh Kepala Lapastik Bangli, I Nyoman Mudana, menjelaskan sebelum bertugas para penjaga tahanan harus benar-benar menguasai medan. Mudana ingin membentuk pagawai yang berkualitas, bekerja sesuai aturan. “Dari awal masuk, kami bentuk pola pikir agar tidak ada keinginan lain, selain melaksanakan tugas sesuai tupoksi,” jelasnya, Selasa (6/2). Khusus di Lapastik Bangli massa orientasi selama dua minggu. Masing-masing UPT memiliki jadwal tersendiri.
Dikatakan, tahun ini Lapastik Kelas IIA Bangli menerima 37 penjaga tahanan dan 1 dokter. Para pegawai baru itu nantinya dites urine untuk memastikan yang bersangkutan tidak terlibat penyalahgunaan narkoba. Mudana menambahkan, pembinaan fisik juga dioptimalkan mengingat tugas penjaga tahanan cukup berat. “Harus kuat berdiri dua jam di pos jaga atas, maka kekuatan kaki dan tangan harus dilatih. Kalau tangan tidak kuat gimana bisa pegang senjata selama dua jam,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, Diding Aplian menyampaikan di Rutan Bangli menerima 11 pegawai baru yakni 10 penjaga tahanan dan 1 dokter. Massa orientasi diisi dengan pembekalan dari setiap pejabat struktural terkait tugas masing-masing. “Materi yang diberikan di antaranya intelejen dan sejanta. Haparan kami pegawai baru ini mampu melaksanakan tugas dengan baik,” harapnya. *e
Plh Kepala Lapastik Bangli, I Nyoman Mudana, menjelaskan sebelum bertugas para penjaga tahanan harus benar-benar menguasai medan. Mudana ingin membentuk pagawai yang berkualitas, bekerja sesuai aturan. “Dari awal masuk, kami bentuk pola pikir agar tidak ada keinginan lain, selain melaksanakan tugas sesuai tupoksi,” jelasnya, Selasa (6/2). Khusus di Lapastik Bangli massa orientasi selama dua minggu. Masing-masing UPT memiliki jadwal tersendiri.
Dikatakan, tahun ini Lapastik Kelas IIA Bangli menerima 37 penjaga tahanan dan 1 dokter. Para pegawai baru itu nantinya dites urine untuk memastikan yang bersangkutan tidak terlibat penyalahgunaan narkoba. Mudana menambahkan, pembinaan fisik juga dioptimalkan mengingat tugas penjaga tahanan cukup berat. “Harus kuat berdiri dua jam di pos jaga atas, maka kekuatan kaki dan tangan harus dilatih. Kalau tangan tidak kuat gimana bisa pegang senjata selama dua jam,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, Diding Aplian menyampaikan di Rutan Bangli menerima 11 pegawai baru yakni 10 penjaga tahanan dan 1 dokter. Massa orientasi diisi dengan pembekalan dari setiap pejabat struktural terkait tugas masing-masing. “Materi yang diberikan di antaranya intelejen dan sejanta. Haparan kami pegawai baru ini mampu melaksanakan tugas dengan baik,” harapnya. *e
Komentar