nusabali

Ekonomi Bali 2016 Diprediksi Tumbuh 6, 35 Persen

  • www.nusabali.com-ekonomi-bali-2016-diprediksi-tumbuh-6-35-persen

Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016 ini diprediksi akan mengalami kenaikan 6,35% plus minus 0,5%. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Dewi Setyowati, Rabu (3/2) dalam jumpa media di Kuta.

DENPASAR, NusaBali
Dikatakan,  pertumbuhan ini didorong beberapa faktor seperti  konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga dan ekspor ke luar negeri yang semakin membaik. Diantaranya konsumsi pemerintah akan komitmen Pemda pada  penyerapan APBN dan APBD, penyaluran dana desa, akselerasi pembangunan infrastruktur dan sebagainya.

Begitupun  konsumsi rumah tangga (RT) didorong oleh peningkatan produksi pertanian melalui intensifikasi melalui program terpadu dan peningkatan upah minimum pekerja ( UMP).

Dari sisi penawaran,  perjalanan pertumbuhan ekonomi Bali 2016 sedikit mendapat angin segar lantaran dari sektor akomodasi tahun ini Bali dikunjungi 20 ribu wisatawan asal Tiongkok. "Ada sekitar 200 flight penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali, membawa 20 ribu wisatawan, itu dari sisi akomodasi belum yang lain," jelas Dewi.

Selain sektor akomodasi, dari sisi pertanian cukup mendorong, kecuali sub kategori perikanan, khususnya perikanan tangkap mengalami pelambatan karena cuaca. Sektor lain yang berpotensi membaik juga datang dari konstruksi, perdagangan, industry dan tranportasi.  

Sedangkan prospek inflasi Bali 2016, diperkirakan secara keseluruhan inflasi Bali akan sedikit meningkat dibanding tahun lalu,  pada kisaran 4 %, plus minus 1 %. Pendorong inflasi terjadi karena ketersediaan komoditas pangan, seperti perayaan Galungan dua kali tahun ini, pelemahan nilai rupiah, dan penyesuaian tariff tiket pesawat.

Sedangkan penahan laju inflasi didukung upaya Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) menjaga ketersediaan pangan, berlanjutnya penurunan minyak dunia, penyesuaian harga BBM dan menurunya harga tiket penyebrangan.

Tantangan perekonomian provinsi Bali, lanjut Dewi Setyowati, ada dua faktor yaitu dari sisi eksternal dan domestik. Eksternal seperti kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang diperkirakan naik di triwulan ke II pada bulan Maret, cenderung mengalami ketidak pastian. Lantas perlambatan ekonomi Tiongkok dan terbatasnya perekonomi AS yang berdampak pada ekspor Bali ke negara paman sam itu.

Sedangkan tantangan dalam negeri karena cuaca musim La Nina, daya saing pariwisata dan dampak MEA.  "Ketergantugan logistik Bali dari luar pulau  yang memerlukan jalur alternatif yang harus diantisipasi, ini menjadi penghambat, misalnya jalan lintas provinsi rusak atau jembatan jebol, akan memberikan dampak signifikan pada komoditi Bali," terangnya.7 nv

Komentar