nusabali

Halaman SMPN 6 Amlapura Longsor

  • www.nusabali.com-halaman-smpn-6-amlapura-longsor

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem tinjau bencana longsor di SMPN 6 Amlapura dan jalan jebol di Banjar delundungan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (24/1).

AMLAPURA, NusaBali

Akibat bencana longsor, siswa SMPN 6 Amlapura terancam tidak bisa menggelar upacara bendera. Jika tak segera tertangani, dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Kepala SMPN 6 Amlapura, I Ketut Riga, mengaku telah melaporkan bencana longsor ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem. Dikatakan, halaman yang letaknya di antara gedung sekolah selama ini jadi tempat upacara bendera. Di bagian hulu, tiang bendera roboh akibat longsor sepanjang 8 meter dan lebar 2 meter. Paping dan dan tanah di halaman sekolah terjatuh ke jurang.

Akibat dari longsornya halaman SMPN 6 Amlapura, menyebabkan kerikil yang berjatuhan terpental menimpa kaca ruang belajar kelas IX. “Kami telah laporkan bencana ini ke Disdikpora,” terang Ketut Riga. Sementara Kepala Disdikpora Karangasen, I Gusti Ngurah Kartika, membenarkan dapat laporan halaman sekolah yang jebol. “Kami segera mengecek ke lokasi untuk mengetahui kerusakan dan biaya yang dibutuhkan,” jelasnya.

Sementara jalan penghubung Banjar Delundungan dengan Bajar Asti, Desa Ban, Kecamatan Kubu sebagian roboh ke jurang. Lokasinya di dekat SDN 4 Ban, Banjar Delundungan. Jalan jebol sepanjang sekitar 10 meter, lebar 3 meter, materialnya terjun ke jurang. Sehingga pengendara roda empat tidak bisa melintas, karena akses itu jalan desa yang sempit dengan lebar 5 meter. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa turun ke lokasi bersama Ketua Komisi IV DPRD Karangasem I Nyoman Musna Antara dan Perbekel Desa Ban I Wayan Potag. “Lebar jalan sempit, nanti kami perbaiki menggunakan dana tak terduga, terlebih dahulu dengan melebarkan badan jalan,” jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Karangasem, Musna Antara juga mendorong agar perbaikannya menggunakan dana tak terduga atau dana bencana. Sehingga tidak perlu lagi diusulkan melalui pembahasan APBD. “jebolnya perbaiki dengan dana bencana tetapi hotmiks sepanjang 4 kilometer dari dana BKK. Sebab, 35 tahun sejak jalan dibangun belum diaspal,” jelas Musna Antara. *k16

Komentar