nusabali

Agus Budi Andalkan Dukungan Transmigrans Asal Bali

  • www.nusabali.com-agus-budi-andalkan-dukungan-transmigrans-asal-bali

Agus Budi Wirawan yang kini kuliah S3 Unhi Denpasar merasa yakin bakal memenangkan Pilkada Parigi Moutong, karena 25 persen penduduk daerah itu berasal dari Bali

Putra Bali Jadi Calon Wakil Bupati di Pilkada Parigi Moutong, Sulawesi Tengah


JAKARTA, NusaBali
Seorang putra Bali yang tinggal di kawasan Tolai, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Agus Budi Wirawan ST MSi, 35, ikut tarung dalam Pilkada 2018 di tanah rantau. Agus Budi Wirawan yang kini mahasiswa S3 Unhi Denpasar maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawagub) dalam Pilkada Parigi Moutong 2018. Dia mengandalkan dukungan penduduk Parigi Moutong yang 25 persennya merupakan transmigrans asal Bali.

Dalam Pilkada Parigi Moutong 2018, Agus Budi Wirawan naik kendaraan NasDem dan maju sebagai tandem bagi Erwin Purase, politisi Golkar yang menempati posisi Calon Bupati (Cabup). Pasangan Erwin Purase-Agus Budi diusung Golkar-NasDem-PPP. Mereka kemungkinan akan tarung head to head melawan pasangan incumbent Samsurizal Tombolotutu-Badrun Nggai, yang diusung Gerindra-PAN-PKS.

Menurut Agus Budi, dirinya maju tarung ke Pilkada Parigi Moutong 2018 karena penugasan partainya, NasDem. Saat ini, Agus Budi menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bappilu DPW NasDem Parigi Moutong. "Saya maju sebagai Calon Wakil Bupati Parigi Moutong, karena diminta oleh partai. Saya ditugasi menjadi tandem Erwin Purase dari Golkar," ujar Agus Budi saat dihubungi NusaBali per telepon dari Jakarta, Rabu (3/1).

Putra Bali kelahiran 10 Februari 1982 asal Banjar Samu, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini optimistis bisa meraih kemenangan dalam Pilkada Parigi Moutong, 27 Juni 2018 mendatang. Pasalnya, Agus Budi berpasangan dengan Erwin Pause, yang notabene merupakan putra daerah setempat.

Modal lainnya, Agus Budi sendiri punya basis dukungan dari krama Bali yang merantau sebagai transmigran di Parigi Moutong. Menurut Agus Budi, jumlah warga asal Bali mencapai 100.000  orang atau sekitar 25 persen dari total 400.000 penduduk Parigi Moutong.

Agus Budi mengaku termotivasi maju ke Pilkada Parigi Moutong 2018, karena ingin memperjuangkan hak-hak krama Bali perantuan di sana agar mendapat perhatian lebih banyak lagi. "Di sini umat kita (krama Bali, Red) banyak, tapi belum punya saluran tepat untuk menyampaikan berbagai permasalahan. Guna menyembataninya, mau tidak mau harus melalui parpol. Makanya, saya masuk ke Partai NasDem. Lewat parpol setidaknya bisa membantu membangun krematorium dan menyalurkan beasiswa," jelas Agus Budi.

Agus Budi menyebutkan, selama ini sudah ada krama Bali perantauan yang menjadi anggota DPRD Parigi Moutong. Namun, itu belumlah cukup. Akan lebih bagus lagi jika ada putra Bali yang menduduki jabatan eksekutif, sehingga bisa kolaborasi memperjuangkan aspirasi.

Bersama pasangannya, Agus Budi sudah memiliki program unggulan untuk membangun Parigi Moutong. Jika terpilih sebagai kepala daerah, mereka akan fokus terhadap bidang pertanian. Agus Budi mengatakan, pertanian di Parigi Moutong perlu dikembangkan lagi, karena selama ini mengalami penurunan, seperti produksi kakao. Dulunya, kakao merupakan produk unggulan daerah Parigi Moutong. Tapi, kini merosot lantaran kena hama dan faktor lainnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Saksi DPP NasDem, I Gusti Putu Artha, merasa Agus Budi akan terpilih menhadi Wakil Bupati Parigi Moutong melalui Pilkada 2018. Pasalnya, transmigran asal Bali di daerah ini sangat banyak. "Dari total 400.000 penduduk Parigi Moutong, sebanyak 100.000-an di antaranya asal Bali. Ini mencapai 25 persen. Jadi, peluang menang ada," tegas IGP Artha kepada NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin.

Menurut IGP Artha, rekomendasi dari DPP NasDem untuk Agus Budi sudah turun ke DPW NasDem Sulteng. Rekomendasi akan diserahkan di Palu, Sulawesi Tengah, 6 Januari 2018 besok, bersamaan dengan kandidat untuk Pilkada 2018 lainnya. "Di Sulteng ada tiga kabupaten menggelar Pilkada. Selain Parigi Moutong, juga ada Pilkada Morowali 2018 dan Pilkada Donggala 2018," katanya.

Agus Budi Wirawan sendiri tinggal di Parigi Moutong, Sulteng lantaran kakek dari pihak ayahnya mengikuti program transmigrasi tahun 1972 akibat kesulitan ekonomi. Tidak hanya kakeknya yang transmigrasi, dua adik sang kakek juga mengikuti trasmigrasi di provinsi berbeda, yakni Sulawesi Selatan.

Walhasil, hanya dua adik kakeknya yang masih tinggal di Banjar Samu, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar. "Ayah saya kuliah dan menikah di Bali. Jadi, saya lahir di Bali," tutur Agus Budi, yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan Drs Nyoman Budiasa MSi dan Ni Wayan Leber.

Ayah dari Agus Budi, yakni Nyoman Budiasa, adalah Ketua PHDI Parigi Moutong dua kali periode (2007-2012 dan 2012-2017). Sedangkan ibundnya, Ni Wayan Leber), berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Agus Budi berkiprah di politik sebagai kader NasDem sejak 2 tahun lalu. Pria berusia 35 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai dosen STAH Darma Sentana, Sulawesi Tengah ini mengawali karier politiknya dengan menjadi staf ahli anggota DPR RI Dapil Sulteng, Ahmad M Ali---yang notabene merupakan Bendahara Umum DPP NasDem. "Saya staf ahli beliau (Ahymad Ali, Red) di Sulteng periode 2015-2017," cerita Agus Budi.

Selama menjadi staf ahli, Agus Budi kerap ditarik sebagai tim sukses calon kepala daerah dari NasDem di berbagai Pilkada. Sering menjadi tim sukses, membuat ayah dua anak dari per4nikahannya dengan Ni Made Mega Melyawati ini mendapat kepercayaan maju tarung sebagai Cawabup Parigi Moutong.

Jika terpilih sebagai Wakil Bupati Parigi Moutong nanti, Agus Budi akan mempertimbangkan posisinya sebagai dosen tetap di STAH Darma Sentana yang telah dijalani sejak 2009. Sebenarnya, tak masalah dosen berkecimpung di politik, karena Agus Budi bukan PNS.

Saat ini, Agus Budi sedang menyusun proposal tugas akhir di program S3 UNHI Denpasar. "Kuliah saya sudah selesai. Tinggal menyusun proposal sehingga saya ke Bali saat bimbingan dan ujian saja," kata Agus Budi. *k22

Komentar