nusabali

Bupati Suwirta Tutup TPA Sente

  • www.nusabali.com-bupati-suwirta-tutup-tpa-sente

Meskipun TPA ditutup, tidak berarti di TPA ini tidak ada aktivitas.

SEMARAPURA, NusaBali

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, resmi ditutup Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Minggu (31/12/2017). Dengan penutupan TPA yang beroperasi sejak tahun 1990 ini, tidak ada lagi kiriman sampah menuju TPA Sente. Penutupan ini karena kondisi TPA sudah tidak layak dan mengalami kelebihan kapasitas sampah dari yang semestinya.

“Meskipun TPA Sente telah ditutup, tidak berarti di TPA ini tidak ada aktivitas. Program pengolahan sampah revolusioner bernama TOSS (Tempat Olah Sampah Sementara telah dimulai di tempat ini,” ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Program hasil kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta ini dibuka Bupati I Nyoman Suwirta.

Dengan program itu, seluruh 60 TPA Sente tidak diberhentikan. Mereka dididik untuk bisa memproses pengolahan sampah TOSS di TPA Sente dan di Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Seluruh sampah yang telah menumpuk di TPA Sente akan diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dangasifikasi, dengan menggunakan bio activator. Dalam waktu tiga hari bau sampah akan hilang, dan dalam waktu 10 hari volume sampah akan berkurang. Kemudian sampah dibentuk menjadi briket dan pelet dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak, dan listrik.

Pihaknya berharap Program TOSS dapat diterima oleh masyarkat karena didalam Program TOSS terdapat sumber ekonomi alternatif. Ke depan masing-masing desa bisa mengolah sampahnya menjadi pelet yang nantinya dapat dijual kepihak Indonesia Power. “Dengan program ini saya yakin Klungkung bisa bebas dari masalah sampah, kedepan akan dihadirkan mesin pengolahan sampah dgn kapasitas lebih besar serta bangunan di TPA Sente akan diperluas,” ujar Bupati Suwirta.

General Manager (GM) Indonesia Power IGAN Subawa Putra menyambut positif program ini. Karena lewat program ini Klungkung akan mampu menghasilkan listrik kerakyatan. Ditambahkan, untuk ujicoba listrik dengan briket dari sampah akan dibutuhkan 30 ton sampah. Jika uji coba ini berhasil maka kebutuhan briket dari sampah untuk menjadi listrik akan sangat besar. Subawa Putra yakin permasalahan sampah di Klungkung akan bisa teratasi melalui program TOSS Gema Santi ini.

Dalam kegiatan tersebut juga diisi dengan demo pengolahan sampah dari peuyeumisasi hingga menjadi bricket bahan bakar. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi memasak telor dan mie oleh Ny Ayu Suwirta menggunakan bahan bakar bricket sampah. "Tidak ada aroma dari sampah akibat dari pembakaran, yang ada hanya aroma makanan yang telah matang," ujar Ketua STT PLN Jakarta Dr Ir Supriadi Legino. *wan

Komentar