nusabali

Kalangan Pariwisata Apresiasi Rapat Kabinet Jokowi di Bali

  • www.nusabali.com-kalangan-pariwisata-apresiasi-rapat-kabinet-jokowi-di-bali

Komisi X DPR RI Minta Presiden Yakinkan Negara ‘Pemasok Turis’

DENPASAR,NusaBali

Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan 22 Menteri Kabinet menggelar rapat di Bali selama sehari seperti menjadi penawar dahaga atas kondisi pariwisata Bali yang meredup dengan erupsi Gunung Agung. Sejumlah komponen pariwisata, LSM sampai Komisi X DPR RI pun memberikan apresiasi atas responsif Jokowi terhadap aspirasi masyarakat atas kondisi Bali.

Ketua Bali Tourism Board/GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Provinsi Bali Ida Bagus Agung Parta Adnyana alias Gus Agung dikonfirmasi NusaBali, Kamis (21/12) kemarin menyatakan sangat mengapresiasi kedatangan Presiden Jokowi dengan 22 menteri kabinet di Wisma Werdhapura, Sanur Denpasar Selatan, Jumat (22/12) sore ini. “Kalau rapat Pak Presiden dengan 22 menteri kabinet kami apresiasi, karena ini juga memberikan nilai positif terhadap citra dan keamanan Bali pasca erupsi Gunung Agung,” ujar Gus Agung.

Gus Agung mengatakan, untuk kedatangan Presiden Jokowi ke Bali, pihak komponen pariwisata memang secara langsung tidak diundang. Namun pihak GIPI Bali sudah bertemu dengan Menteri Pariwisata memberikan masukan-masukan kondisi pariwisata Bali akibat dampak erupsi Gunung Agung. “Diundang untuk ikut hadir sih tidak, tetapi kami sudah sampaikan masukan kepada Presiden Jokowi melalui pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Berbagai masukan sudah kami sampaikan. Mulai pengembangan infrastruktur di Bali, jalan underpass dan pengembangan Pelabuhan di Bali,” tegas Gus Agung.

Gus Agung mengatakan, untuk gerakan riil di lapangan saat ini pihaknya bersama komponen pariwisata  membentuk Bali Tourism Hospitalty (TBH). “BTH ini tidak badan darurat. Tetapi bisa memberikan pelayanan saat bencana alam, teroris, menghubungkan pemerintah, masyarakat dan pengusaha ketika terjadi peristiwa bencana alam berdampak kepada pariwisata Bali. BTH ini sudah terbentuk,” ungkapnya.

Gus Agung mengaku pihaknya sudah membahas program promo pariwisata dengan Kementerian Pariwisata.  “Namanya promo diel dengan Kementerian Pariwisata. Kementerian bahkan janjikan promo bukan karena erupsi Gunung Agung saja, tetapi semakin lama dan panjang kedepan. Bukan hanya tahun baru saja. Kemarin kalau ada pelayanan kurang bagus kita harus tebus,” ujarnya.

Misalnya masalah transportasi  wisatawan yang tidak bisa pulang ke negaranya ketika lewat transportasi darat menuju Bandara Juanda Surabaya malah bayar, padahal statement tidak usah bayar. Terus masalah tamu diberikan free menginap juga bayar padahal dalam statement free. “Ini harus kita tebus dengan berbagai promosi,” imbuhnya.

Sementara anggota Komisi X DPR RI membidangi pariwisata,seni, budaya dan badan ekonomi kreatif,  Putu Supadma Rudana secara terpisah mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi ke Bali dengan rapat kabinet di Bali, diimbangi dengan gerakan jemput bola promosi pariwisata Bali. “Termasuk ada upaya meyakinkan negara-negara yang selama ini menjadi ‘pemasok turis’ supaya bisa diarahkan ke Bali. Pariwisata sangat terkait dengan keamanan, promosi.  Bali etalase pariwisata Indonesia. Pemerintah dalam hal ini kementerian yang bergerak. Apalagi sekarang sudah zaman digital, promosi melalui media social, internet itu makin mudah dan cepat,” tegas Wasekjen DPP Demokrat ini.

Supadma Rudana menyebutkan sebagai Wakil Rakyat Bali bakal mengawal recovery pemulihan pariwisata Bali melalui bidang tugasnya dengan partner Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda, Kementerian Pendidikan, Badan Perpustakaan dan Badan Ekonomi Kreatif. “Kita mengawal komitmen pemerintah untuk recovery pariwisata Bali, melalui kementerian yang membidangi. Artinya komitmen presiden ini implementasinya di lapangan dikerjakan oleh para menteri. Kita apresiasi Presiden membawa rapat sampai ke Bali sebagai upaya kepedulian terhadap erupsi Gunung Agung yang berdampak luas terhadap masyarakat dan pariwisata,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.  

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia yang sempat sentil lambatnya pemerintah turun tangan dalam penanganan pariwisata Bali atas dampak erupsi Gunung Agung menegaskan Bali tidak punya sumber daya alam seperti daerah lain. Sehingga pariwisatanya menjadi andalan dan pemerintah wajib memberikan perhatian penuh.  “Kita hanya punya budaya dan sumber daya manusia, nggak punya tambang, minyak dan gas. Jadi pariwisata ini andalan Bali. Kedepan sudah harus dilakukan proteksi, terhadap hal-hal yang berdampak pada pariwisata kita, bagaimana penanganan ketika terjadi kejadian seperti sekarang ini. Supaya kita tidak kelabakan,” ujar alumni Webster University Amerika Serikat ini.*nat

Komentar