Pemkot Gelar FGD Penataan dan Penggalian Potensi Pemanfaatan Pantai Sidakarya
Membangkitkan perekonomian dan kesejahteraan, masyarakat Sidakarya mengusulkan agar Pemerintah Kota Denpasar menjadikan Pantai Sidakarya sebagai objek pariwisata di Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Untuk mengkaji hal tersebut, maka Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar menggelar Focus Group Discussion (FGD) penataan dan penggalian potensi pemanfaatan Pantai Sidakarya di Gedung Sewaka Dharma Lumintang Senin (4/12).
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar IB Alit Surya Antara mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan berawal dari keinginan masyarakat Desa Sidakarya untuk mengeksplore serta memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Maka dari itu Pemerintah Kota Denpasar dengan senang hati menyambut dan merespon kegiatan baik tersebut. ‘’Hal tersebut karena sejalan dengan program Pemerintah Kota Denpasar,’’ ujarnya.
Surya Antara mengatakan, pihaknya menyadari bahwa Kota Denpasar secara geografis berada di tengah pulau Bali, yang merupakan destinasi pariwisata utama di Indonesia oleh karenanya Denpasar haruslah berfikir logis dan filosofis di dalam keterlibatannya pada dunia pariwisata. Logis berarti harus melihat realitas bahwa Kota Denpasar luas wilayah yang relatif kecil serta memiliki penduduk yang sangat padat, dan menjadi Ibu Kota Provinsi Bali, dan memiliki sumber daya alam yang sangat terbatas. Karena itu harus kreatif dan inovatif guna membangun dan mengembangkan diri serta cerdas dalam melihat peluang yang ada.
Sedangkan filosofi bermakna bahwa Kota Denpasar memiliki visi dan misi yang memantau setiap langkah di dalam membangun masyarakat Kota Denpasar secara konfrehensif. ‘’Kita sangat sadar bahwa perkembangan dan hiruk piruk pariwisata sangat glamour, namun kita tidak boleh lengah dan terlena karena kita memiliki filosofi Tri Hita Karana,’’ ujarnya.
Dengan dilaksanakan Focus Group Discussion penataan dan penggalian potensi pemanfaatan Pantai Sidakarya, Surya Antara berharap akan muncul ide gagasan serta saran-saran yang mengarah kepada pembangunan kepariwisataan yang memiliki kualitas guna mensejahterakan masyarakat.
Sementara Kasi Penelitian dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Denpasar Ni Made Sugiani mengatakan, kegiatan ini berlangsung hanya sehari dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki kompetensi di Bidang Pembangunan dan pengembangan pariwisata Kota Denpasar serta lembaga dan organisasi perangkat daerah terkait. Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum kegiatan ini pihaknya bersama Tim Pusat Penelitian Kebudayaan Pariwisata Universitas Udayana Bali telah melakukan survei ke lapangan sebanyak empat kali.
Untuk mengecek lokasi pesisir Desa Sidakarya dan melihat langsung kondisi di Lapangan. ‘’Yang terpenting kami juga menghadiri organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, seperti Dinas Kehutanan Provinsi Bali, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Kepala UPT Tahura Ngurah Rai dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII. Karena di dalam kajian Pantai Sidakarya sangat penting untuk diketahui batas-batas lokasi pesisir Pantai Sidakarya,” ujarnya.
Mengingat, dalam hal ini yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan peta batas-batas lokasi pesisir pantai yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Tata Lingkungan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan tata Lingkungan Balai Pemantapan Hutan Wilayah Hutan VIII. “Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan dan akan dijadikan bahan pertimbangan pimpinan di dalam mengambil keputusan atau kebijakan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Kota Denpasar,” ujarnya. *m
Untuk mengkaji hal tersebut, maka Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar menggelar Focus Group Discussion (FGD) penataan dan penggalian potensi pemanfaatan Pantai Sidakarya di Gedung Sewaka Dharma Lumintang Senin (4/12).
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar IB Alit Surya Antara mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan berawal dari keinginan masyarakat Desa Sidakarya untuk mengeksplore serta memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Maka dari itu Pemerintah Kota Denpasar dengan senang hati menyambut dan merespon kegiatan baik tersebut. ‘’Hal tersebut karena sejalan dengan program Pemerintah Kota Denpasar,’’ ujarnya.
Surya Antara mengatakan, pihaknya menyadari bahwa Kota Denpasar secara geografis berada di tengah pulau Bali, yang merupakan destinasi pariwisata utama di Indonesia oleh karenanya Denpasar haruslah berfikir logis dan filosofis di dalam keterlibatannya pada dunia pariwisata. Logis berarti harus melihat realitas bahwa Kota Denpasar luas wilayah yang relatif kecil serta memiliki penduduk yang sangat padat, dan menjadi Ibu Kota Provinsi Bali, dan memiliki sumber daya alam yang sangat terbatas. Karena itu harus kreatif dan inovatif guna membangun dan mengembangkan diri serta cerdas dalam melihat peluang yang ada.
Sedangkan filosofi bermakna bahwa Kota Denpasar memiliki visi dan misi yang memantau setiap langkah di dalam membangun masyarakat Kota Denpasar secara konfrehensif. ‘’Kita sangat sadar bahwa perkembangan dan hiruk piruk pariwisata sangat glamour, namun kita tidak boleh lengah dan terlena karena kita memiliki filosofi Tri Hita Karana,’’ ujarnya.
Dengan dilaksanakan Focus Group Discussion penataan dan penggalian potensi pemanfaatan Pantai Sidakarya, Surya Antara berharap akan muncul ide gagasan serta saran-saran yang mengarah kepada pembangunan kepariwisataan yang memiliki kualitas guna mensejahterakan masyarakat.
Sementara Kasi Penelitian dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Denpasar Ni Made Sugiani mengatakan, kegiatan ini berlangsung hanya sehari dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki kompetensi di Bidang Pembangunan dan pengembangan pariwisata Kota Denpasar serta lembaga dan organisasi perangkat daerah terkait. Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum kegiatan ini pihaknya bersama Tim Pusat Penelitian Kebudayaan Pariwisata Universitas Udayana Bali telah melakukan survei ke lapangan sebanyak empat kali.
Untuk mengecek lokasi pesisir Desa Sidakarya dan melihat langsung kondisi di Lapangan. ‘’Yang terpenting kami juga menghadiri organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, seperti Dinas Kehutanan Provinsi Bali, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Kepala UPT Tahura Ngurah Rai dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII. Karena di dalam kajian Pantai Sidakarya sangat penting untuk diketahui batas-batas lokasi pesisir Pantai Sidakarya,” ujarnya.
Mengingat, dalam hal ini yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan peta batas-batas lokasi pesisir pantai yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Tata Lingkungan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan tata Lingkungan Balai Pemantapan Hutan Wilayah Hutan VIII. “Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan dan akan dijadikan bahan pertimbangan pimpinan di dalam mengambil keputusan atau kebijakan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Kota Denpasar,” ujarnya. *m
Komentar