nusabali

Galungan, Jango Pameran di Korea Selatan

  • www.nusabali.com-galungan-jango-pameran-di-korea-selatan

Kartunis Kadek Jango Pramartha menggeber sejumlah karya kartun di Gyeongju, Korea Selatan, 31 Oktober hingga 3 November 2017.

Pajang Puluhan Karya Kartun di Kongres OWHC


DENPASAR, NusaBali
Jadi, bertepatan dengan Hari Raya Galungan, pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (1/11), kartunis asal Banjar Belaluan Sadmertha, Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara ini sedang berada di Negeri Gingseng untuk mempromosikan Pulau Dewata.

“Meski saya harus magagalung (merayakan Galungan, red) di Korea, tapi ini merupakan kehormatan tersendiri bagi saya dan Team Bog-Bog, karena bukan saja pameran kartun saja yang ditampilkan, melainkan booth Denpasar disetujui oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dengan konsep 100% full cartoon,” ujar Jango Premartha kepada NusaBali, Kamis (2/11) kemarin.

Dikatakan pemilik Majalah Kartun Bog-Bog ini, pameran kartun yang dilakoninya ini terkait Kongres ke-14 Organization of World Heritage Cities (OWHC), yakni organisasi dunia yang bertugas menaungi kota-kota heritage dunia.

“Nah, Kota Denpasar adalah salah satu kota yang terpilih dan memenuhi syarat sebagai anggota OWHC. Terlibatnya kartun kali ini karena ketika Denpasar menjadi tuan rumah tahun lalu menampilkan pameran kartun 'heritage note' di Bali Beach Hotel saat itu, dan Dewan Pertimbangan OWHC UNESCO Prof Kwon Huh, tertarik untuk menampilkan kartun pada ajang OWHC selanjutnya,” kata Jango.

Selain memajang sekitar 30 karya kartun dari sejumlah kartunis Bali seperti Chuk, Ebo, Purik, Tony Masdiono, Agus Yuda, Krisna, termasuk dirinya, Jango juga bertugas mempresentasikan karya-karya kartun tersebut. Temanya, tentang ‘heritage and community’ yakni bagaimana melibatkan masyarakat komunitas, generasi muda dalam menjaga warisan pusaka kota. “Dari puluhan karya kartun itu kita pamerkan berganti ganti tiap harinya karna boothnya kecil,” imbuhnya.

Menurutnya, kartun adalah literasi visual yang sangat efektif dalam mempromosikan sesuatu. Tak terkecuali sebuah event kongres dunia sekalipun. Karena dengan visual yang cerdas, sangat mudah dipahami oleh bangsa manapun. “Sambutan peserta kongres dengan booth Denpasar yang begitu unik mendapapat applaus yang cukup bagus. Mereka bisa melihat dan memaknai bagaimana menjaga heritage,” ujar kartunis berkepala plontos ini. *isu

Komentar