nusabali

KPU RI Sebut Pilkada Serentak 2018 Miniatur Pemilu 2019

  • www.nusabali.com-kpu-ri-sebut-pilkada-serentak-2018-miniatur-pemilu-2019

Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang menjadi miniatur Pileg–Pilpres 2019.

‘Kayonan Asta Brata’ Jadi Maskot Pilgub Bali 2018    


DENPASAR, NusaBali
Hampir 190 juta (70 persen) suara pemilih di Indonesia akan diperebutkan di 171 daerah, termasuk dalam Pilgub Bali.  Hal itu dikemukakan Ketua KPU RI Arief Budiman di sela-sela menghadiri acara Doa Bersama serta Peluncuran Maskot dan Jingle Pilgub Bali 2018 di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (28/10) sore. Arief menyebutkan Pilkada 2018 mendatang harus bebas dari isu SARA (suku, agama, ras, antar-golongan), karena Pilkada 2018 mendatang seluruh aspek dipertaruhkan.

Arief Budiman menyebutkan siapa pemenang Pilkada serentak 2018 berpeluang menang Pemilu 2019. “Ada 190 juta suara pemilih akan diperebutkan di 171 wilayah Republik Indonesia. Pilkada 2018 gambaran dan miniatur Pileg–Pilpres 2019. Partai politik yang sudah punya jagoan silakan mulai munculkan jagonya. Siapa pemenang di 2018 ini, dia berpeluang menang di 2019,” kata pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, ini.

Kata dia, Pilkada 2018 mendatang harus menjadi pendewasaan demokrasi. Pilkada 2018 harus jauh dari isu SARA. “Jauhkan dari isu SARA. Jauhkan dari kampanye negatif dan kampanye hitam. Karena 2018 ini moment pendewasaan demokrasi,” tegas mantan anggota KPU Jawa Timur, ini.

Arief menyebutkan hal serupa (peluncuran Maskot Pilgub Bali 2018) juga dilaksanakan serentak di beberapa daerah. Sehingga Pilkada serentak 2018 ini merupakan hajatan terbesar sepanjang sejarah kepemiluan di Indonesia. “Hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) serentak dilaksanakan di daerah- daerah yang akan menggelar Pilkada 2018. Memang tahun 2018 ini hajatan terbesar dalam kepemiluan dan demokrasi kita,” ucapnya.

Arief mengingatkan KPU Bali untuk menjaga netralitasnya. “Saya ingatkan teman-teman KPU Bali, tanggung jawab besar dalam melahirkan pemimpin. Jaga netralitas, karena di Pilkada 2018 ini pertaruhannya sangat besar,” tandas Arief Budiman.

Sementara Gubernur Made Mangku Pastika, mengharapkan KPU Bali, Bawaslu Bali, sungguh-sungguh dalam mengawal demokrasi, sehingga tercipta pilkada yang demokratis dan berkualitas. “Pemprov Bali memberikan dukungan secara penuh agar melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik,” ujar mantan Kapolda Bali ini.

Pastika juga mengajak masyarakat, pimpinan partai politik, TNI-Polri, dan elemen masyarakat bersama-sama bekerja mengawal pesta demokrasi di Bali, baik sebelum maupun setelah tahapan pilkada. “Demi demokrasi yang demokratis, sehat, dan sesuai dengan aturan hukum untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Pastika.

Menurut Pastika, Pilkada 27 Juni 2018 mendatang khusus untuk Bali adalah pembuktian bahwa di Bali memiliki budaya dan kehidupan berpolitik dengan nafas menyamabraya (persaudaraan). ”Sekarang tergantung di KPU dan Bawaslu Bali. Buktikan masyarakat Bali itu berbudaya dalam kehidupan politiknya, dinamika perbedaan ya, tetapi persaudaraan tetap terjaga,” imbuhnya.

Peluncuran Maskot Pilgub Bali 2018 kemarin dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun, Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, para ketua KPU se–Bali, tokoh agama, perwakilan Polda Bali dan Kodam IX/Udayana, serta masyarakat.

Peluncuran maskot tersebut ditandai dengan penancapan kayonan oleh Ketua KPU RI Arief Budiman, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi.

“Kayonan itu adalah simbol dari dunia, simbol dari kehidupan, simbol dari kita melihat masa depan. Kami menggagas filosofi Asta Brata ini yang kemudian dikemas dalam Kayonan,” kata Raka Sandi seperti dilansir Antara. Terkait dengan filosofi Asta Brata, dia melihat bahwa tantangan Bali ke depan dikaitkan dengan sifat kepemimpinan dalam Asta Brata sangat relevan.

“Untuk menentukan maskot tersebut, KPU Provinsi Bali telah melakukan FGD (forum group discussion) dengan sejumlah akademisi, seniman, budayawan, dan tokoh masyarakat, serta ke semua majelis agama. Kami berharap pemimpin yang dihasilkan dalam pilgub nanti memiliki sifat-sifat Asta Brata,” ucapnya. *nat

Komentar