nusabali

Aktivitas Rafting Terhenti

  • www.nusabali.com-aktivitas-rafting-terhenti

Sungai Telaga Waja berhubungan langsung ke Gunung Agung, dikhawatirkan mendadak terjadi banjir lahar dingin yang membahayakan wisatawan.

740 Karyawan Nganggur

AMLAPURA, NusaBali
Aktivitas rafting di sungai Telaga Waja, Banjar Langsat, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem terhenti sejak diberlakukan status awas Gunung Agung per Jumat (22/9). Akibatnya 740 karyawan dari 11 perusahaan rafting kehilangan pekerjaan. Buat sementara ratusan karyawan rafting yang cari nafkah di sungai Telaga Waja terpaksa menganggur. Aktivitas rafting ditutup atas instruksi pemerintah.

Pengusaha BMW Rafting, I Made Agus Kertiana mengakui dapat instruksi dari pemerintah untuk menutup kegiatan berwisata rafting. Dampaknya, 200 karyawannya diliburkan. Selama ini, 200 karyawannya terbagi di beberapa divisi yakni instruktur, pengangkut perahu karet, dan pelayanan lainnya. “Kami taat aturan yang diinstruksikan pemerintah demi keselamatan bersama,” terang Agus Kertiana, Selasa (26/9). Diterangkan, pemerintah instruksikan menutup kegiatan rafting karena sungai Telaga Waja berhubungan langsung ke Gunung Agung, dikhawatirkan mendadak terjadi banjir lahar dingin yang membahayakan wisatawan.

Ditegaskan, ratusan karyawannya diberikan pesangon yang ditarget terealisasi hingga Minggu (1/10) mendatang. Jika sampai Minggu (1/10) belum juga ada tanda-tanda Gunung Agung erupsi, maka aktivitas rafting akan kembali dibuka. “Masak kami lama-lama libur, pantauan secara visual kan masih begitu-begitu saja. Kami berencana operasikan mulai 1 Oktober, tetap hati-hati juga,” tambahnya. Sementara pengusaha Dewata Rafting, I Wayan Sami mengaku mempekerjakan 60 karyawan. Ia akan kembali beroperasi setelah status awas dicabut pemerintah. Dikatakan, ia pilih lokasi usaha di campuhan yang merupakan pertemuan sungai Telaga Waja dengan sungai Yehsah sehingga volume airnya cukup besar.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa membenarkan telah mengeluarkan instruksi agar tidak melakukan aktivitas rafting di sungai Telaga Waja sebab alur sungai itu berhubungan langsung ke Gunung Agung. “Ada perluasan sektoral ke selatan 12 kilometer, salah satunya menuju sungai Telaga Waja,” terang Ida Bagus Arimbawa. Ditambahkan, belakangan ini sering terjadi hujan mendadak. Sehingga dikhawatirkan terjadi air bah yang membahayakan aktivitas rafting. Meski wilayah Desa Rendang dan sekitarnya tidak masuk kawasan rawan bencana karena jauh dari Gunung Agung tetapi aliran sungai itu yang membahayakan. Penutupan rafting ini dalam batas yang tidak ditentukan mengingat status awas Gunung Agung masih berlaku. *K16

Komentar