nusabali

Ditinggal ke Sawah, Palinggih Gedong Sari Terbakar

  • www.nusabali.com-ditinggal-ke-sawah-palinggih-gedong-sari-terbakar

Palinggih Gedong Sari dan kamar tidur rumah I Nengah Kame, 71, di Banjar Bencingah, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, terbakar pada Selasa (29/8) sekitar pukul 10.00 Wita.

AMLAPURA, NusaBali

Atap palinggih dan isi kamar tidur ludes. Saat kejadian korban sedang membangun gubuk di tengah sawah di Banjar Bugbug Kelodan. Nengah Kame yang selama ini tinggal sendirian, berpisah dengan 6 anak dan 15 cucu, sekitar pukul 08.00 Wita meninggalkan rumah dengan pintu kamar dan jendela terkunci. Nengah Kame seperti biasa setiap hari menuju lahan garapannya di Banjar Bugbug Kelodan, kepergiannya kemarin guna menyelesaikan membangun gubuk untuk tempat istirahat.

Kepulan asap pertama kali disaksikan sekelompok anak-anak yang sedang bermain di dekat lokasi kejadian. Kemudian, salah satu dari anak tersebut menyampaikan ke tetangga korban yang sedang jualan di warungnya, Luh Asih, 40.

Mendapati laporan dari anak tersebut, warga beramai-ramai memberikan pertolongan dengan menyiramkan air dari PAM. Sedangkan warga lain melaporkan kasus itu ke petugas pemadam kebakaran. Petugas dipimpin Kadis Pemadam Kebakaran Karangasem I Nyoman Sutirtayasa datang membawa dua mobil pemadam kebakaran, langsung menyemprotkan air ke arah kepulan asap di Palinggih Gedong Sari dan kamar korban.

Setelah melakukan pendinginan, petugas mengecek barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Ternyata, seluruh barang di kamar tidur berupa almari beserta isinya, yang di dalamnya tersimpan pakaian, uang tunai Rp 25 juta, bokor, dulang, dan surat-surat penting lainnya telah menjadi abu.

Begitu juga Palinggih Gedong Sari dengan atap ijuk, hanya tinggal batarannya yang terbuat dari batu tabas. Khusus Palinggih Gedong Sari, nilainya Rp 15 juta, sedangkan barang-barang di dalam kamar nilainya sekitar 50 juta.

Korban Nengah Kame datang setelah diberitahu kerabatnya Ni Kadek Lestari, 34. Menyusul datang salah satu putrinya Ni Komang Srinadi, 36, dan kakak korban Ni Wayan Rungu, 75. “Saya tidak tahu penyebab kebakaran, tidak ada mabanten sebelumnya,” ujar Nengah Kame.

Nengah Kame berterima kasih kepada semua pihak yang telah meminimalkan terjadinya kebakaran, sehingga bangunan masih tersisa. “Sebelum terjadi musibah ini, pikiran terasa kosong, saya bingung entah apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Sedangkan Kadis Pemadam Kebakaran Karangasem I Nyoman Sutirtayasa memperkirakan kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Petugas Polsek Karangasem juga datang melakukan penyelidikan, dipimpin Kapolsek Kompol I Made Tulus. *k16

Komentar