nusabali

Terminal Kargo Negara Overload

  • www.nusabali.com-terminal-kargo-negara-overload

Titipkan truk kena retribusi Rp 5.000 per sekali titip.

NEGARA, NusaBali

Terminal Kargo Negara di Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana sebagai tempat penitipan truk kerap overload. Jika penuh terisi, satu-satunya terminal kargo di Kabupaten Jembrana yang dikelola Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) ini harus ditutup. Kurangnya daya tampung di terminal kargo dijadikan dalih sejumlah sopir truk yang sedang beristirahat di Jembrana untuk mencari kantong-kantong parkir lain seperti SPBU termasuk parkir sembarangan di sisi badan jalan.

Selain menjadi tempat penitipan truk, areal terminal kargo sering digunakan tempat menaruh kendaraan rongsokan milik Pemkab Jembrana yang belum laku dilelang. Begitu pula kendaraan roda empat barang bukti kasus kecelakaan lalulintas yang ditangani Unit Laka Satlantas Polres Jembrana sering dititipkan di tempat ini. “Karena kepenuhan, sering kami tutup,” ujar salah seorang petugas di Terminal Kargo Negara, Minggu (20/8).

Menurutnya, luas terminal kargo yang tidak mencapai 1 hektare mampu menampung sekitar 40 truk ukuran sedang atau sekitar 30 truk ukuran besar. Daya tampung sedemikian itu, juga harus dibarengi dengan penataan tempat parkir lebih rapat. Untuk menitipkan truk, pengguna jasa dipungut retribusi Rp 5.000. Sesuai aturan, pungutan retribusi per sekali menitip itu tidak mengenal batasan waktu. “Karena tidak ada batasan waktu, makanya yang menitipkan kami minta taruh kuncinya, biar bisa kami atur sesuai jadwal kapan mau diambil. Kalau tidak begitu, sulit mengatur untuk menyediakan tempat,” tambah petugas yang enggan namanya dikorankan ini.

Sementara Kepala Dinas PKP Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa tidak menampik keterbatasan tempat di Terminal Kargo Negara. Sebenarnya, peruntukan terminal kargo hanya untuk melakukan aktivitas bongkar muatan atau lansir. Tetapi karena tidak berjalan sesuai peruntukannya, akhirnya terminal kargo yang dibangun sejak tahun 2007 lalu itu lebih dimanfaatkan  untuk menitipkan truk.

Menambah daya tampung di Terminal Kargo Negara, menurutnya, sudah tidak mungkin. Karena itu, sebagai solusi terhadap masalah itu adalah terminal kargo Gilimanuk yang kini masih dalam proses pembangunan lanjutan. “Rencana pembanguan terminal kargo Gilimanuk tetap jalan. Tahun ini sudah diprogramkan untuk kembali dilanjutkan pembangunannya,” ujar Dwi Maharimbawa. *ode

Komentar