nusabali

Hanura Zig Zag di Gianyar

  • www.nusabali.com-hanura-zig-zag-di-gianyar

Sejauh ini, Hanura belum tentukan arah koalisi, apakah gabung KGB (Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI) atau ke PDIP

Usai Temui Cok Ibah, Lanjut Jajaki Parta


GIANYAR, NusaBali
Hanura mainkan jurus zig zag jelang Pilkada Gianyar 2018. Selain mendatangi Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (politisi Golkar yang akan diusung Koalisi Gianyar Bangkit sebagai Calon Bupati), jajaran DPC Hanura Gianyar juga menemui Nyoman Parta (salah satu kandidat Calopn Bupati Gianyar dari PDIP).

Pertemuan elite DPC Hanura Gianyar dengan Cok Ibah (politisi senior Golkar dari Puri Agung Ubud) dilakukan di Puri Ibah, kawasan Tukad Tjampuhan, Desa/Kecamatan Ubud, Minggu (13/8) malam pukul 21.00 Wita. Yang mendatangi Cok Ibah malam itu adalah I Made Rai Arimawa, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC Hanura Gianyar yang kini anggota DPRD Gianyar 2014-2019.

Sedangkan pertemuan jajaran Hanura dengan Nyoman Parta dilakukan di sebuah rumah makan kawasan Kota Gianyar sehari berikutnya, Senin (14/8) sore. Mereka yang bertemu Nyoman Parta sore itu adalah Ketua DPC Hanura Gianyar Dewa Ketut Alit Budiana didampingi Sekretaris DPC Hanura, AA Raka Suana.

Kedatangan Made Rai Arimbawa (politisi Hanura asal Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar) ke Puri Ibah, Minggu malam, diantar oleh anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar, I Wayan Sudarta. Pertemuan mereka molor sekitar 1,5 jam, karena Cok Ibah malam itu masih menghadiri pertemuan di rumah Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, di Denpasar.

Dihubungi NusaBali, Senin kemarin, politisi Golkar Wayan Sudarta menyebutkan, dalam pertemuan malam itu, Rai Arimbawa menyatakan simpati terhadap Cok Ibah yang maju sebagai Cabup dari Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI. “Dalam pertemuan itu, Rai Arimbawa juga menyatakan Hanura belum menentukan sikap koalisi apakah akan masuk barisan KGB dan PDIP dalam di Pilkada Gianyar 2018,” jelas Sudarta.

Sedangkan Rai Arimbawa mengakui kedatangannya ke kediaman Cok Ibah hanya sebuah pertemuan antar teman. Sebab, mereka teman semasa kuliah. “Jika ada teman maju ke Pilkada, kan harus didukung. Dukungan ini jelas secara pribadi, bukan partai. Apalagi, teman yang maju ini demi kepentingan rakyat yang lebih baik,” ujar Rai Arimbawa saat dihubungi NusaBali, Senin kemarin.

Sementara, Cok Ibah mengatakan Rai Arimbawa mendatangi kediamannya malam itu untuk menyatakan dukungan ke Pilkada Gianyar 2018. Namuan, kata Cok Ibah, dukungan Rai Arimbawa sifatnya masih pribadi sebagai teman dan warga Gianyar. ‘’Dukungan ini bukan atas nama Hanura. Mudah-mudahan, dukungan ini tidak men-jadi masalah buat partainya,” jelas Cik Ibah saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.

Cok Ibah mengarakan, dirinya bersama partai pengusung pasti akan membangun koalisi lebih besar. Dengan koalisi lebih besar, akan semakin mudah memenangkan Pilkada Gianyar, 27 Juli 2018 mendatang. “Strateginya, koalisi itu harus lebih besar, apalagi jika terjadu tarung head to head,” tandas politisi senior Golkar yang kini duduk di Komisi IV DPRD Bali dan sekaligus menjadi Bendesa Pakraman Ubud ini.

Sementara itu, Ketua DPC Hanura Gianyar Dewa Ketut Alit Budiana didampingi Sekretaris DPC Hanura, AA Raka Suana, bertemu Nyoman Parta di sebuah rumah makan kawasan Kota Gianyar, Senin sore. Nyoman Parta adalah politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali. Parta bersaing dengan Made Agus Mahayastra (Ketua DPC PDIP Gianyar) da-lam memperebutkan rekomendasi Cabup Gianyar di internal partainya.

Dalam pertemuan dengan Parta sore kemarin, Dewa Alit menyatakan Hanura belum menentukan sikap arah koalisi ke PDIP atau KGB. Alasannya, Hanura masih melakukan konsolidasi internal dan membangun komunikasi politik antar parpol. Menurut Dewa Alit, DPP Hanura dan DPD Hanura Bali memberikan kebebasan kepada DPC Hanura untuk menentukan arah koalisi di Pilkada Gianyar 2018. “Sa-mpai saat ini, Hanura masih lentur dalam menentukan koalisi. Hanura bisa ke mana-mana saja,” jelas nakhoda Hanura Gianyar ini.

Dewa Alit mengakui, Hanura sempat dekat dengan Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun), yang sejak awal digadang-gadang akan diusung PDIP sebagaio pasangan Cabup-Cawabup Gianyar ke Pilkada 2018. Namun, kedekatan tersebut belum final sebagai koalisi dengan Paket Aman.

Terkait manuver petinggi DPC Hanura Gianyar lainnya, Made Rai Arimbawa, yang menemui Cok Ibah, menurut Dewa Alit, pihaknya tidak tahu hal itu. DPC Hanura Gianyar sendiri telah mengelar rapat, Minggu lalu, yang salah satu keputusannya adalah ‘akan menegur dan memberikan sanksi tegas kepada kadernya yang dianggap melanggar, terutama terkiat Pilkada Gianyar 2018’. “Kalau ada oknum kader yang bertindak keluar dari kententuan partai, pasti kami beri surat peringat-an,” tandas nakhoda partai asal Kelurahan Abianbase, Kota Gianyar ini.

Di sisi lain, Nyoman Parta mengakui pertemuannya dengan jajaran DPC Hanura Gianyar kemarin sore terkiat kesiapan dirinya untuk maju ke Pilkada Gianyar 2018. Menurut Parta, jika dirinya mendapat rekomendasi, maka PDIP dianggap perlu menjalin koalisi. Nah, langkah penjajakan dengan Hanura ini sangat baik agar nanti tidak kelabakan jika rekomendasi turun. “Saya senang bertemu jajaran Hanura. Dan, Hanura wajar punya target politik ingun pasang kadernya di posisi Cawabup Gianyar,” ujar Parta.

Sejauh ini, ada dua parpol parlemen yang belum menentukan arah koalisi ke Pilkada Gianyar 2018, yakni Hanura (punya 3 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 20-14) dan NasDem (punya 2 kursi DPRD Gianyar). Sedangkan empat parpol parlemen sudah gabung di KGB yakni Golkar (punya 7 kursi DPRD Gianyar), Demokrat (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Gerindra (punya 5 kursi DPRD Gianyar), dan PKPI (punya 2 kursi DPRD Gianyar). Sebaliknya, PDIP yang mendominasi 16 dari total 45 kursi DPRD Gianyar, masih mencari teman koalisi. *lsa

Komentar