nusabali

Lulus FK Unud Disemangati Gubernur Pastika

  • www.nusabali.com-lulus-fk-unud-disemangati-gubernur-pastika

Pastika berpesan agar selalu belajar dengan baik serta selalu berusaha dan berdoa sehingga mampu mengubah taraf hidup keluarganya menjadi lebih baik

Lulusan SMAN Bali Mandara, di Arena PB3AS


DENPASAR, NusaBali
Di sela Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (13/8), Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyempatkan diri untuk bertemu dengan salah satu lulusan SMAN Bali Mandara tahun 2016 yang diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) atas nama Ni Wayan Sinta Devi Arini.

Saat ditemui Sinta sedang memberikan pelayanan kesehatan dalam Tim Bantuan Medis Janar Duta yang biasa memberikan pelayanan kesehatan setiap minggu di sebelah podium PB3AS. Dalam kesempatan tersebut, Pastika berpesan agar selalu belajar dengan baik serta selalu berusaha dan berdoa sehingga dia mampu mengubah taraf hidup keluarganya menjadi lebih baik. “Kesempatan ini jangan disia-siakan,” kata Gubernur Pastika kepada Sinta.

Sinta pun berterima kasih atas perhatian Gubernur Mangku Pastika. Dia mengaku tak menyangka Gubernur akan menyambangi dirinya. Sementara dalam orasinya di PB3AS kemarin, menjelang HUT kemerdekaan RI ke 72 tahun ini, Gubernur Pastika mengajak masyarakat Bali untuk benar-benar memaknai dan mengamalkan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila terutama sila kelima yang berkaitan dengan keadilan sosial.

“Jangan hanya bisa mengatakan ‘Saya Indonesia Saya Pancasila’, hafal dan paham tidak apa isi Pancasila?, dalam Pancasila ada keadilan sosial yang bermakna bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia, baik itu si kaya maupun si miskin, semuanya sama, tetapi apakah itu sudah berlaku?,” tegas Pastika yang tidak memungkiri bahwa saat ini pemahaman dan pengamalan tentang keadilan sosial dalam Pancasila masih belum berlaku dengan baik.

Menurutnya, saat ini Pancasila hanya sekadar dihafalkan saja bahkan ada yang tahu maknanya namun tidak dilaksanakan. “Pancasila itu tidak hanya sekadar dihafalkan saja melainkan harus dihayati, diresapkan di dalam diri kemudian diamalkan,” imbuh Pastika. Oleh karena itu, Pastika mengaku berusaha untuk membuat program yang mampu memberikan keadilan sosial bagi seluruh masyarakatnya melalui program Bali Mandara sehingga masyarakat yang selama ini tidak atau mungkin belum memperoleh hak sewajarnya bisa merasakan hak yang sama.

Lebih lanjut dalam orasinya, Pastika juga menyinggung dua hal mendasar yang mampu mengangkat kualitas sumber daya manusia, yakni pendidikan dan kesehatan. Menurutnya dengan kedua hal tersebut, sumber daya manusia khususnya para generasi muda mampu memberikan kontribusi yang positif dalam pembanguan saat ini yang serba cepat dan dinamis.

Oleh karena itu ia mengharapkan agar masyarakat Bali selalu menjaga kesehatannya dengan baik dan juga tetap belajar dan berlatih meningkatkan kualitas diri sehingga mampu responsif terhadap perubahan yang sangat cepat saat ini. “Bukan yang terkuat, bukan yang terbesar, bukan yang terpintar, yang akan survive ke depan tetapi yang paling responsif terhadap perubahan itulah yang akan survive,” pungkasnya.

Di arena PB3AS kemarin, juga tampil berorasi Ketua OSIS SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar, Gusti Ayu Kade Wiwin Yuniarti yang mengajak anak-anak muda untuk berpola hidup sehat dikarenakan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan dalam membangun daerah saat ini. Selain orasi, dalam PB3AS kali ini juga diisi dengan penampilan paduan suara dan drumband dari SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar. *sur

Komentar