nusabali

Festival Payangan Kembali Hidup

  • www.nusabali.com-festival-payangan-kembali-hidup

Masyarakat Kecamatan Payangan, Gianyar, kembali  menggelar Festival Seni dan Budaya Payangan bertema Urip Bhuana.

GIANYAR, NusaBali 
Festival ini sempat digelar tahun 2000. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kulkul (kentongan) oleh Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata di areal taman Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Senin(7/8). Sembilan desa di Kecamatan Payangan ikut terlibat dalam festival, yakni Desa Melinggih, Melinggih Kelod, Kelusa, Bresela, Bukian, Puhu, Kerta, Buahan Kaja, dan Buahan Kelod. 

Ketua Panitia Festival Payangan Nyoman Dharma mengatakan, Festival Payangan bertujuan mengenang kembali sejarah Desa Payangan. Zaman dulu saat masih era kerajaan desa ini sempat berjaya. Namun karena sesuatu dan hal lain sempat mengalami penurunan semangat persatuan dan kesatuan, sehingga menyebabkan Payangan sempat tenggelam dalam berbagai aspek. “Dua aspek yang menjadi sasaran kami, yaitu segi material dan spiritual. Dimana kami ingin warga Payangan menggalang kembali semangat persatuan, dan keseharian masyarakat sangat kental dengan vibrasi spiritual. Salah satunya dengan cara menghidupkan kembali seni-seni tradisional, serta budaya lokal,” jelas Sekretaris Camat Payangan ini.

Sejauh ini, kata Dharma, aktivitas kesenian di Kecamatan Payangan mulai menggeliat dan tak kalah bersaing dengan kecamatan lainnya di Gianyar. Indikasinya terlihat dalam setiap even seni di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Payangan selalu mampu meraih juara. Terakhir, saat parade baleganjur dalam HUT Gianyar, wakil Payangan memperoleh juara II dibawah Tegallalang.

“Festival Payangan berlangsung sampai 12 Agustus, dimulai dari sore sampai malam. Ada kegiatan drama tari, baleganjur, dalang cilik, demo melukis dari para perupa asal Payangan, cak kolosal yang diikuti sekitar 300 putra daerah Payangan dan banyak lagi kesenian lainnya,” jelas Dharma.

Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata meminta agar Festival Payangan kembali digelar sejak terakhir tahun 2000. Sebab, semarak yang dirasakan sangat menggembirakan dan semangat kebersamaan dapat terjalin erat. Dirinya berharap, agar segala kesenian-kesenian yang ada dalam sejarah Kecamatan Payangan harus kian digali. Begitu juga potensi-potensi yang ada mesti diasah dan ditampilkan dalam ajang tahunan tersebut. ”Kegiatan positif ini, saya minta agar rutin ada setiap tahun, saya bangga sekali,” ungkapnya. *lsa

Komentar