nusabali

Buwas Ultimatum Maskapai

  • www.nusabali.com-buwas-ultimatum-maskapai

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengultimatum maskapai di tanah air. Buwas minta dalam satu minggu mendatang, pihak maskapai harus memiliki Standar operasional prosedure (SOP) tentang pengawasan pilot dan kru kabin.

Diberi waktu seminggu, wajib memiliki SOP pengawasan pilot

JAKARTA, NusaBali
Menurutnya penyalahgunaan narkoba tidak hanya tanggung jawab institusinya. Akan tetapi juga tanggung jawab seluruh maskapai penerbangan.

"Jangan hanya berpikir bisnis, kelalaian pemilik maskapai membahayakan. Perlu SOP yang ketat, jangan SOP di atas kertas, tapi implementasinya lakukan pengawasan, berikan jaminan kordinasi masyarakat bahwa awak pesawat aman," tuturnya.
 
Selama ini, pengawasan bersifat random dan jangka waktunya enam bulan. Menurut Buwas, itu terlalu renggang. Untuk itu pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, 19 Februari 1961 ini minta agar dibuat SOP baru yang lebih ketat dalam pengawasan.
 
"Yang menolak akan ditindak tegas, dalam satu minggu ke depan harus ada SOP yang efektif. Komitmen ini harus dibangun bersama," papar Buwas di depan perwakilan maskapai se-Indonesia, di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (8/1).
 
Buwas menggelar rakor sinergitas Pelaksanaan Advokasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di institusi swasta dan maskapai penerbangan.
 
Acara rakor ini dihadiri beberapa pejabat maskapai penerbangan, seperti Sogi Prakoso Manager Operasional Lion Air, Dirjen Perhubungan Udara yang diwakili Direktur Kelayakan dan Keamanan Terbang Muhammad Alwi. Turut hadir perwakilan dari maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, KalStar, Aviastar, Batari Air, Air Asia, Batik Air dan lain-lain.

Mantan Kabareskrim ini berharap di masa mendatang tidak ada lagi penyalahgunaan di kalangan maskapai dan kasus oknum pilot dan kru kabin kemarin yang ditangkap di apartemen Tangerang diharapkan merupakan kasus terakhir.

"Saya ingin menyelamatkan penerbangan Indonesia, meskipun bukan kewenangan BNN. Namun kalau masalah Narkotika adalah kewenangan BNN. Pemeriksaan urin, jangan hanya terjadwal tapi juga random," tegasnya.
 
Akan Di-grounded
 
BNN tidak akan segan-segan menindak maskapai yang masih saja lalai mengawasi para pilot dan kru kabin terkait penyalahgunaan narkoba. Bahkan, BNN akan meminta Kemenhub untuk me-grounded maskapai yang masih saja lalai mengawasi pilotnya.

"Ya nanti diusulkan Menteri Perhubungan untuk di grounded. Sejauh ini belum, karena ini masih bicara oknum, belum lihat bagaimana keterlibatan maskapai, kalau ada pengawasan ketat berarti kesalahan bukan di maskapai," ujar Budi Waseso.

Menurut Buwas, maskapai juga punya peran penting untuk mencegah peredaran narkotika di dunia penerbangan. Untuk itu dia meminta maskapai betul-betul mengawasi anak buahnya.
 
Buwas mengaku banyak keluhan yang masuk kepadanya soal keamanan terbang. “Jangan sampai ada tim internasional yang menganggap penerbangan tidak aman," paparnya.
 
Buwas mengaku sedih masih adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan maskapai. Sebagai tindaklanjutnya dia telah memerintahkan anak buahnya untuk menuntas habis jaringan gelap peredaran narkoba. "Yang menolak akan berhadapan dengan saya, karena ini soal narkotika adalah masalah kemanusian. Pengaruh narkotika membahayakan perilaku manusia," pungkasnya. 7

Komentar