nusabali

Buntut Pembubaran PWF, Navicula Ogah Manggung di Water Vaganza WWF

  • www.nusabali.com-buntut-pembubaran-pwf-navicula-ogah-manggung-di-water-vaganza-wwf

DENPASAR, NusaBali.com - Navicula, band nasional yang berbasis di Bali memutuskan untuk batal tampil di acara Water Vaganza serangkaian World Water Forum ke-10. Ini sebagai bentuk protes atas aksi pembubaran diskusi People's Water Forum (PWF) di Denpasar.

Kabar ini diumumkan band bergenre grunge yang juga aktivis lingkungan itu melalui unggahan Instagram @naviculamusic, Rabu (22/5/2024) malam.

"Kami memutuskan batal main di Water Vaganza sebagai rangkaian dari World Water Forum," kata sang vokalis I Gede Robi, membuka video pernyataan yang diunggah dalam bentuk reels itu.

Keputusan untuk batal mengisi segmen konser Water Vaganza, Jumat (24/5/2024) ini adalah buntut pembubaran diskusi PWF di Hotel Oranjje, Denpasar, Senin(20/5/2024) lalu. Robi menyebutnya sebagai bentuk solidaritas kepada pemerhati, akademisi, dan aktivis air.

Grup musik yang digawangi Gede Robi (vokalis/gitaris), Dadang Pranoto (gitaris), Palel Atmoko (drumer), dan Krishnanda Adipurba (bassis) ini menilai, forum diskusi yang membahas hal vital seperti problem dan pemanfaatan air ini seharusnya lebih banyak melibatkan publik.

"Kami harap tidak ada lagi pembubaran segala bentuk diskusi yang bersifat intelektual dan akademik. Segala bentuk pembubaran dan pembungkamam dalam demokrasi, menurut kami, melanggar undang-undang," tegas Robi.

Robi lantas menutup pernyataan grup musik yang juga menggawangi forum musisi The Indonesia Knowledge, Climate, Arts & Music (IKLIM) ini dengan mengutip UUD 1945, Pasal 33, ayat (3). Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Sebelumnya diberitakan bahwa terjadi aksi pembubaran dan intimidasi terhadap kegiatan diskusi PWF atau Forum Air Milik Rakyat Sedunia yang digelar di Hotel Oranjje, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, mulai Senin lalu.

Aksi menghambat kegiatan diskusi yang juga dihadiri Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna itu dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri anggota Patriot Garuda Nusantara (PGN). *rat

Komentar