nusabali

Tempuh Jarak Sejauh 42 Km Selama 11 Jam Perjalanan

Tiga Orang Pamedek asal Gianyar Jalan Kaki untuk Tangkil ke Pura Agung Besakih

  • www.nusabali.com-tempuh-jarak-sejauh-42-km-selama-11-jam-perjalanan

Mereka memulai perjalanan dari Banjar Tengkulak, Desa Kemenuh, Sukawati, Gianyar hingga Pura Agung Besakih di Kecamatan Rendang, Karangasem

GIANYAR, NusaBali 
Tiga pamedek asal Kabupaten Gianyar melakukan aksi jalan kaki tangkil ke Pura Agung Besakih saat Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Mereka menempuh jarak 42 kilometer selama 11 jam. Mereka memulai perjalanan dari Banjar Tengkulak, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar hingga Pura Agung Besakih di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Trio pamadek ini terdiri dari Fernanda Agastya, Made Parta dan Nyoman Kibul. Mereka memulai perjalanan pada, Jumat (5/4) pukul 05.00 Wita dan tiba di Pura Agung Besakih pada pukul 16.00 Wita. "Perjalanan ini kita lalui demi mencapai tujuan," kata Fernanda Agastya, yang akrab disapa Yande, saat dikonfirmasi, Senin (8/4).

Foto: Fernanda Agastya (kiri) dan dua rekannya yang menempuh perjalanan 11 jam dengan berjalan kaki menuju Pura Agung Besakih, Karangasem. -IST

Yande,41, seorang teknisi asal Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Sukawati, Gianyar tercatat telah melakukan 78 pendakian gunung. Aksi jalan kaki nangkil ke Pura Besakih ini dilakukan untuk memotivasi masyarakat, khususnya umat Hindu di Bali yang berbondong-bondong tangkil ke Pura Besakih. "Bagi kami, niat yang tulus pasti mencapai tujuan yang diinginkan. Kami juga termotivasi ketika melihat beberapa keluhan umat saat nangkil ke Besakih, terutama ketika jalan kaki dari area parkir menuju Pura Agung Besakih. Sebenarnya itu dekat, jalan kaki tidak sampai 5 menit rasanya," ujar Yande. Baginya, jalan kaki juga baik untuk kesehatan. "Ini bagian dari olahraga," ujarnya. 

Trio pendaki ini memilih jalur shortcut (memotong) untuk menghindari polusi. Mereka menjelajah hutan, semak belukar, sawah, bukit, sungai, dan jalan raya. "Persiapan khusus tidak ada, cuma bawa pakaian sembahyang dan banten. Kendala cuma kadang sinyal GPS hilang saat kita memilih lewat shortcut. Tapi astungkara ketemu jalan raya," kata Yande.

Foto: Salah satu jalur yang ditempuh pamedek pejalan kaki. -IST

Ketiganya berangkat menggunakan pakaian biasa dan memakai sepatu guna memudahkan perjalanan. Mereka baru berganti menggunakan pakaian sembahyang saat sampai di dekat Pura Agung Besakih. Yande dan kawan-kawannya merasa bersyukur aksi jalan kaki ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. Sesekali dalam perjalanan, mereka hanya istirahat 5 menit saat merasa lelah. Yande menuturkan tidak ada halangan selama perjalanan karena memang memiliki hobi mendaki gunung sejak duduk di bangku SMA. "Sudah 78 kali naik gunung, di Bali, Jawa, Lombok," katanya.

Aksi unik ketiga pamedek untuk tangkil ke Pura Besakih ini mereka abadikan di akun Facebook @Frananda Agastya. Postingan ini pun menarik perhatian, sehingga menjadi viral. Aksi trio pendaki ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih dekat dengan pura dan meningkatkan sradha dan bhakti. Setelah seharian jalan kaki, saat mepamit tiga pamedek ini pulang dengan nebeng di kendaraan temannya. “Pulangnya ikut numpang naik mobil sama teman,” imbuhnya. 7 nvi

Komentar