nusabali

PAD, Pertumbuhan Ekonomi, dan IPM Naik

Selama 3 Tahun Kepemimpinan Bupati Karangasem

  • www.nusabali.com-pad-pertumbuhan-ekonomi-dan-ipm-naik

AMLAPURA, NusaBali - Pendapatan Asli Daerah (PAD), pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan tajam selama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa, sejak tahun 2021. Ini artinya, selama melaksanakan visi, misi dan arah kebijakan tertuang di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Semesta Berencana Kabupaten Karangasem, telah berjalan.

Bupati I Gede Dana membeberkan hal itu dalam acara 3 tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem di Gedung Mall Pelayanan Publik Jalan Gajah Mada Amlapura, Kamis (28/3). Disebutkan, PAD tahun 2020 awalnya Rp 219,17 miliar, terus mengalami kenaikan, tahun 2021 menjadi Rp 252,69 miliar, tahun 2022 Rp 301,3 miliar dan tahun 2023 Rp 381,24 miliar. PAD terbanyak disumbang dari pajak mineral bebatuan dan bukan logam atau galian C, tahun 2020 awalnya Rp 23 miliar naik tajam di tahun 2021 menjadi Rp 51 miliar, tahun 2022 Rp 96 miliar dan tahun 2023 Rp 100,6 miliar.

Perkiraan tahun 2024, PAD akan naik lagi karena telah dioptimalkan potensi galian C di Karangasem. Naiknya PAD berdampak kepada kenaikan pertumbuhan ekonomi di Karangasem tahun 2020 awalnya -4,49 persen, tahun 2021 naik jadi 0,56 persen, tahun 2022 menjadi 2,58 persen dan tahun 2023 menjadi 3,10 persen. 

"IPM juga naik, itulah sebagai alat ukur kemajuan pembangunan di Karangasem," jelas I Gede Dana. IPM di Karangasem katanya, dari tahun 2020 hingga 2023, mengalami kenaikan, walau pergerakannya sedikit lambat, diawali tahun 2020 mencapai 68,50, disusul tahun 2021 mencapai 68,58, tahun 2022 menjadi 69,48 dan tahun 2023 menjadi 70,09.

Pendapatan APBD secara keseluruhan untuk Pemkab Karangasem katanya, juga naik, tahun 2020 sebesar Rp 1,47 triliun tahun 2021 sebesar Rp 1,55 triliun, tahun 2022 sebesar Rp 1,58 triliun dan tahun 2023 sebesar Rp 1,64 triliun, artinya meningkat sebesar Rp 61,62 miliar lebih dari tahun 2022.  “Itu tidak terlepas dari kerja keras dan peningkatan pengawasan melalui kerjasama dengan berbagai stakeholder serta pemanfaatan teknologi informasi berupa digitalisasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah,” bebernya. 

Meski demikian, potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah lainnya perlu digali dan dioptimalkan. “Kami mengajak seluruh stakeholder baik eksekutif, legislatif dan seluruh komponen untuk bahu-membahu menggali potensi dengan tujuan meningkatkan pendapatan untuk pendanaan pembangunan daerah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gede Dana, sembari berpesan kepada pengusaha-pengusaha utamanya pengusaha Galian C dalam melakukan usahanya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui rehabilitasi bekas lahan tambang sehingga kelestarian alam dan lingkungan dapat tetap terjaga.

Pihaknya juga berupaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah sesuai visi-misi Pemerintah Kabupaten Karangasem yang dijabarkan melalui 5 bidang prioritas pembangunan daerah, yakni bidang sandang, pangan dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan, bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya serta bidang pariwisata, 


Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pembangunan pertanian diarahkan dengan melakukan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan tanaman rempah-rempah nusantara, termasuk peningkatan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada masyarakat seperti jalan usaha tani, traktor, mesin tanam padi, bangunan irigasi dan embung pertanian. 

“Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan petani, hal ini diwujudkan melalui pengembangan kawasan komoditas hortikultura. Kebijakan lain yang ditempuh yaitu intervensi pengusaha hotel dan restoran perlu kami lakukan melalui penyiapan regulasi untuk memanfaatkan hasil produksi pertanian lokal, pemetaan potensi dan pengembangan industri kerajinan dan petani arak,” sebutnya.

Untuk mengatasi defisit beras didorong gerakan diversifikasi pangan non beras dengan pangan lokal pengganti beras, seperti ubi, jagung dan ketela. Untuk mendukung kebijakan tersebut pihaknya mendorong pemanfaatan secara optimal tanah pekarangan, lahan kosong, dan lahan tidak produktif untuk ditanami tanaman pengganti beras seperti ubi, jagung, dan ketela termasuk sayur-sayuran. 

Untuk mendukung pembangunan pertanian dilakukan upaya pemeliharaan dan peningkatan pembangunan jaringan irigasi menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi padi, yang terpenting bagaimana meningkatkan kapasitas SDM pertanian dan daya saing produk pertanian, melalui bimbingan teknis pengolahan hasil pertanian, penanggulangan hama dan penyakit tanaman. 

“Pembinaan petani arak Bali, di mana kita ketahui bahwa arak Bali telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI dan telah memperoleh sertifikat HAKI dari Kemenkum HAM RI,” ucap Gede Dana. 

Dibidang sandang diarahkan untuk penyediaan bahan baku tenun melalui pengembangan tanaman kapas. Tahun 2021 dikembangkan seluas 15 hektare dengan hasil panen 12,5 ton, tahun 2022 seluas 100 hektare dengan hasil panen 62,4 Ton dan tahun 2023 seluas 100 hektare diperkirakan akan panen pada April mendatang dikarenakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Penanaman kapas tersebut tersebar di Kecamatan Kubu, Kecamatan Abang dan Kecamatan Karangasem. 

Ini juga untuk mendukung produksi kerajinan tenun lokal, sekaligus mempertegas regulasi penggunaan kain endek Karangasem bagi instansi pemerintah dan swasta. Tahun 2024 Kebijakan Pemerintah Kabupaten Karangasem mengadakan kain endek untuk seluruh pegawai dengan memanfaatkan hasil produk kerajinan tenun lokal. Peningkatan promosi dan pemasaran produk serta memfasilitasi hak kekayaan intelektual hasil tenun khas Karangasem menjadi perhatian pihaknya untuk meningkatkan daya saing produk.

Bidang papan, pembangunan diarahkan pada  penataan kawasan perkotaan dan perdesaan untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan melalui pemberian bantuan penanganan Rumah Tidak Layak Huni dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2023 sudah tertangani sebanyak 1.293 unit rumah dan tahun 2024 direncanakan penanganan sebanyak 791 unit. 

Tahun 2023 untuk penataan kawasan perkotaan dilakukan melalui pengadaan lampu hias untuk penerangan jalan umum yang dapat mempercantik wajah Kota Amlapura. Hingga tahun 2023 telah terpasang 4.553 titik LPJU yang terdiri dari 4.142 lampu tenaga listrik dan 411 titik lampu tenaga surya diseluruh wilayah Kabupaten Karangasem. “Mulai menggeliatnya pertumbuhan ekonomi secara makro dalam berbagai sektor, mengakibatkan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Karangasem. Pada Tahun 2022 sebesar 6,98 persen menurun sebesar 0,42 persen di tahun 2023 sehingga menjadi 6,56,”  tambahnya.

Terkait Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Karangasem, Berdasarkan Data P3KE Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Tahun 2022, disebutkan jumlah Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Karangasem 7.130 KK. Setelah dilakukan penanganan serta verifikasi dan validasi dinyatakan jumlah kemiskinan ekstrem Kabupaten Karangasem sebesar 791 KK. 

Upaya-upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karangasem, yaitu mengurangi beban pengeluaran meliputi bantuan pangan, pemasangan jaringan air bersih, perbaikan rumah tidak layak huni, perbaikan sanitasi, bantuan pakaian, layanan jaminan kesehatan dan akses layanan Kesehatan sehingga pada tahun 2023 kemiskinan ekstrem turun menjadi 48 KK.7k16

Komentar