nusabali

Demokrat Sebut Prabowo-Gibran Menang Murni

Herman: Dalam Pemilu Sejarah Selalu Berulang

  • www.nusabali.com-demokrat-sebut-prabowo-gibran-menang-murni

JAKARTA, NusaBali - Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Herman Khaeron menyatakan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang secara murni. Herman menyebutkan kekalahan berkali-kali Prabowo di Pilpres menjadi salah satu alasan rakyat memilih mantan Danjen Kopassus tersebut di Pilpres 2024.

“Pak Prabowo berapa kali kalah, tapi sekarang menjadi presiden. Terpilih dengan mayoritas dan dalam satu putaran, luar biasa. Apakah kemenangan itu murni? Dalam catatan saya murni,” ujar Herman dalam Dialektika Demokrasi bertajuk ‘Merajut Kembali Kebersamaan Membangun Negeri Usai Pemilu 2024’ di Ruang Abdul Muis, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).

Herman juga menegaskan dalam pemilu sejarah selalu berulang. Sebab, tidak selamanya peserta pemilu meraih kemenangan. “Pemenangnya pasti bergilir dan bergulir serta berpindah-pindah. Untuk itu, tidak selamanya peserta pemilu mengalami kekalahan. Hal ini juga dialami oleh calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Prabowo telah mengikuti empat kali pemilu,” ujar Herman.

Prabowo tercatat ikut kontestasi Pilpres dimulai menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada 2009. Lalu Prabowo menjadi calon presiden dan berpasangan dengan Hatta Rajasa di Pemilu 2014. Lima tahun berikutnya, Prabowo kembali sebagai calon presiden berpasangan dengan Sandiaga Uno di Pemilu 2019. Dalam pertarungan tersebut Prabowo menelan kekalahan. Namun di Pemilu 2024, Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka unggul sementara dalam perhitungan suara. Bahkan, sampai saat ini masih unggul sehingga Prabowo akan memenangi pemilu kali ini.

Menurut Herman, sebagai orang yang setiap hari berada di lapangan dan bertemu dengan masyarakat, dia sempat menanyakan kepada mereka siapa yang akan dipilih pada Pemilu 14 Februari lalu. Mereka rata-rata menjawab memilih Prabowo.

“Mereka memilih karena banyak alasan. Karena Prabowo bisa memimpin Indonesia ke depan lebih baik lagi. Ada yang mengatakan, beliau tegas dan kemampuan financial cukup sehingga akan mengurus negara dengan baik. Ada pula yang menyatakan Prabowo punya keseriusan, meski berkali-kali kalah. Namun dengan gigih tetap mencalonkan dan terbukti menang,” jelas Herman.

Untuk itu, lanjut pria yang duduk di Komisi VI DPR RI ini, yang menyebabkan Prabowo menang bukan mobilisasi. Jika ada opini maupun stigma negatif seperti dianggap curang dan mengerahkan aparat, Herman menegaskan, itu tidak terjadi. Terlebih suara Prabowo saat ini sejalan dengan hasil lembaga survei.

Menurut Herman, bila tahapan pemilu dianggap ada indikasi kecurangan, penggelembungan suara, pemanfaatan instansi pemerintah atau lainnya yang bertentangan dengan undang-undang, ada sarana untuk menyelesaikan. Mengenai kecurangan, kata Herman, bisa ke Bawaslu. “Kalau Bawaslu tidak cukup menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, tentu ada Gakkumdu yang terdiri dari Bawaslu, Kepolisian dan Kejaksaan. Artinya, ada medianya di situ. Kemudian, kalau nanti masuk sengketa dapat diselesaikan ke MK (Mahkamah Konstitusi)," terang Herman. k22

Komentar