nusabali

Bandara Ngurah Rai Operasikan 30 Autogate

  • www.nusabali.com-bandara-ngurah-rai-operasikan-30-autogate

Autogate ini menggunakan teknologi canggih, sehingga memungkinkan proses pemeriksaan hanya memerlukan waktu 15-25 detik per pelintas.

MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 30 autogate atau gerbang otomatis resmi beroperasi di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (6/3) pagi. Keberadaan autogate itu diharapkan proses pemeriksaan keimigrasian bagi pelintas yang datang dari luar negeri akan semakin cepat.

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI Silmy Karim, mengatakan autogate ini menggunakan teknologi canggih seperti Face Recognition dan Border Control Management (BCM). Integrasi kedua teknologi tersebut memungkinkan proses pemeriksaan keimigrasian hanya memerlukan waktu 15-25 detik per pelintas.

“Agar dapat menggunakan autogate, WNA wajib menggunakan paspor elektronik dan telah memiliki visa yang valid, antara lain E-VOA atau E-Visa yang diajukan melalui website evisa.imigrasi.go.id atau bisa juga melakukan pembelian VOA melalui konter Molina Lite yang ada pada terminal kedatangan,” ujarnya.

Lanjut dikatakan, WNA negara ASEAN yang bebas visa juga dapat menggunakan autogate setelah melakukan registrasi di website tersebut. Para pelintas juga dapat memindai barcode yang terdapat di area imigrasi dan melakukan registrasi melalui tautan yang tersedia untuk dapat melintas menggunakan autogate.

Sementara itu, autogate juga dapat digunakan oleh seluruh pemegang paspor WNI, baik paspor elektronik maupun non-elektronik. Namun, pengguna harus memastikan wajah mereka terlihat dengan jelas dan aksesoris seperti topi atau masker dilepaskan saat pemindaian. Sampul paspor juga harus dibuka sebelum melakukan pemindaian (scan).

Setelah memindai halaman biodata paspor, pengguna dapat masuk kemudian menghadapkan wajah pada layar di bagian depan untuk pemindaian wajah (face recognition). Jika sudah terpindai dan sistem tidak menunjukkan informasi yang mencurigakan, pintu autogate akan terbuka dan pengguna bisa langsung melanjutkan perjalanannya.

Sistem autogate langsung memverifikasi orang asing saat pemindaian paspor, sehingga langsung mencocokkan antara data paspor dengan data E-VOA, E-Visa atau bebas visa miliknya. Tak hanya memudahkan pemeriksaan, lanjut Silmy Karim, Ditjen Imigrasi juga mengutamakan aspek keamanan negara dengan menghubungkan sistem perlintasan dengan database Interpol dan database cegah tangkal (cekal). Hal ini untuk menangkal masuknya orang asing yang terlibat kejahatan ataupun catatan lainnya pada database.

“Imigrasi terus meningkatkan pelayanan publik berbasis digital. Tak hanya user experience melalui aplikasi berbasis mobile dan website, kami juga mempersiapkan infrastruktur di perlintasan dan mengintegrasikan sistemnya dengan database Imigrasi. Karena itulah, pengalaman layanan Imigrasi yang mudah dan cepat akan sangat terasa bagi pelancong mancanegara yang mengajukan visanya di website E-Visa (evisa.imigrasi.go.id),” ucapnya.

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra menyampaikan pemasangan autogate telah dimulai sejak 27 Oktober 2023. Uji coba penggunaan autogate sendiri telah berlangsung sejak 1 Februari 2024.

Pemasangan 30 autogate di terminal kedatangan internasional merupakan tahap pertama dari rencana pemasangan total 80 autogate di Bandara Ngurah Rai. Pada 2024 in, rencananya akan ditambahkan 30 autogate di terminal kedatangan dan 20 unit di terminal keberangkatan internasional. “Dengan rata-rata kedatangan 14.000 sampai 16.000 orang per hari, fasilitas autogate ini sangat membantu membuat lalu lintas pemeriksaan keimigrasian menjadi semakin efektif dan efisien,” kata Suhendra.

Suhendra menjelaskan dari data perlintasan mulai 1 Februari hingga 4 Maret 2024 menunjukkan bahwa sebanyak 112.939 pelintas telah menggunakan fasilitas autogate. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.684 adalah WNI, sementara WNA mencapai 98.255 orang.

Berikut 10 negara dengan jumlah pelintas autogate terbanyak adalah Australia (23.179 orang), Indonesia (14.684 orang), Tiongkok (10.664 orang), Korea Selatan (7.267 orang), Amerika Serikat (5.323 orang), Jepang (5.145 orang), Inggris (5.120 orang), Malaysia (4.288 orang), Singapura (3.857 orang), dan Taiwan (3.521 orang).

Sementara, berdasarkan jenis visa, data menunjukkan bahwa sebanyak 54.318 orang menggunakan E-VOA, 3.278 orang menggunakan E-Visa, 30.974 orang menggunakan Molina Lite, dan 9.685 orang menggunakan BVK.

Terpisah, Kakanwil Kemenkumham Bali Romi Yudianto menyatakan dukungan penuh penggunaan autogate di Bandara Ngurah Rai. Dia menilai, penggunaan autogate merupakan terobosan Imigrasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi semua pelintas baik WNI dan WNA. “Penggunaan autogate juga sejalan dengan transformasi digital yang sedang berlangsung di Ditjen Imigrasi,” ucapnya. 7 ol3

Komentar