nusabali

Siwa Srabha: Pertarungan Epik dalam Ogoh-Ogoh Banjar Pegok Sesetan

  • www.nusabali.com-siwa-srabha-pertarungan-epik-dalam-ogoh-ogoh-banjar-pegok-sesetan

DENPASAR, NusaBali.com - Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946, ST Widya Bhakti Banjar Pegok, Sesetan, Denpasar Selatan, menghadirkan ogoh-ogoh megah berjudul ‘Siwa Srabha’. Karya seni ini bukan hanya memukau secara visual, tetapi juga sarat makna filosofis yang mendalam.

Ogoh-ogoh Siwa Srabha terinspirasi dari kisah pertempuran epik antara dua dewa, Siwa dan Wisnu, dalam wujud Awatara mereka: Siwa Sarabha dan Narasimha. Kisah ini melambangkan pertempuran antara kebijaksanaan dan amarah, dua kekuatan yang berlawanan dalam diri manusia.

Makna di Balik Kemegahan

Siwa Sarabha digambarkan dengan tubuh singa, kepala burung, dan banyak tangan, mencerminkan kekuatan dan keagungan dewa Siwa. Di sisi lain, Narasimha, manusia berkepala singa, melambangkan amarah yang tak terkendali. 

Pertempuran mereka menjadi pengingat bagi manusia untuk selalu menjaga keseimbangan antara kekuatan dan kebijaksanaan, agar tidak terjerumus ke dalam kehancuran akibat amarah.

Proses Kreatif yang Menantang

Dibawah arahan I Putu Kardinata (Tu Kardi), arsitek ogoh-ogoh Banjar Pegok, Siwa Srabha dihidupkan dengan detail yang luar biasa. Proses pembuatannya dimulai sejak akhir November 2023 dan melibatkan seluruh anggota STT dengan penuh semangat.

Fitur-fitur Menakjubkan

Ogoh-ogoh ini memiliki beberapa fitur menarik, seperti:

- Mesin penggerak pada kepala Narasimha, kepala Siwa Sarabha, cakra, senjata, dan sayap yang dapat bergerak.
- Sayap Siwa Sarabha terbuat dari serabut kelapa yang dihaluskan, menyerupai bulu yang halus dan realistis.
- Tinggi ogoh-ogoh mencapai 6 meter, menandakan kemegahan dan kekuatannya.

Pesan dan Harapan

Karya seni ini bukan hanya untuk memeriahkan Hari Raya Nyepi, tetapi juga untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya mengendalikan amarah dan menjaga keseimbangan dalam hidup.

Banjar Pegok berharap ogoh-ogoh ini dapat membawa inspirasi bagi masyarakat dan menjadi simbol kebangkitan di tahun baru. Mereka juga berharap tradisi pembuatan ogoh-ogoh di Denpasar dapat terus dilestarikan sebagai bentuk kreativitas dan budaya lokal.

Banjar Pegok memiliki tradisi gemilang dalam lomba ogoh-ogoh, sering meraih juara di Desa Sesetan. Pada tahun 2023, ogoh-ogoh Ahamkara mereka meraih juara III. Di tahun 2024 ini, mereka berharap Siwa Srabha dapat kembali mengharumkan nama Banjar Pegok dan menjadi simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan keseimbangan.

Ogoh-ogoh Siwa Srabha bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah refleksi diri dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. *m03

Komentar