nusabali

Brigjen IB Surya Wedana Jabat Danrem Wira Satya

  • www.nusabali.com-brigjen-ib-surya-wedana-jabat-danrem-wira-satya

DENPASAR, NusaBali - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi melantik Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya sebagai Danrem 163/Wira Satya Denpasar dan Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes sebagai Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Nusa Tenggara Timur, di Aula Supardi Makodam IX/Udayana, Senin (19/2).

Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya sebagai Danrem Wira Satya menggantikan Brigjen TNI Agus Muchlis Latif yang kini menjabat sebagai Kapoksahli Pangdam IX/Udayana, sementara Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menjadi Danrem 161/Wira Sakti menggantikan posisi Brigjen TNI Febriel B Sikumbang. Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes merupakan putra asli Bobonaro, Timor Timur (Timor Leste, sekarang). Dia merupakan lulusan Akmil 1991.

Dalam upacara Sertijab ini juga dilaksanakan penyerahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab jabatan Asops Kasdam IX/Udayana dari Kolonel Inf Mochammad Ghoffar Ngismangil kepada Pangdam IX/Udayana. Selain itu penyerahan jabatan Kainfolahtadam IX/Udayana dari Pangdam IX/Udayana kepada Kolonel Inf Adi Sabarudin. Pejabat lain yang diangkat Pangdam Udayana adalah Dandeninteldam IX/Udayana Mayor Kav Kurnia Santiadi yang menggantikan Letkol Arh Alexander Achmad.

Pangdam Mayjen Harfendi berharap para pejabat baru untuk segera menyesuaikan diri menghadapi tantangan yang dihadapi oleh satuannya. Tak hanya itu istri pejabatnya juga diminta untuk siap mendukung suami dalam menjalankan tugas. Menurut Pangdam berhasil tidaknya suami ada peran istri selaku ibu Persit. "Mutasi jabatan adalah hal yang biasa dan itu harus dilakukan untuk penyegaran dan pembinaan karier. Pergantian jabatan dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan roda organisasi demi mewujudkan TNI yang profesional, responsif, integratif, kodern dan adaptif," ungkap Pangdam.

Usai Sertijab di Makodam IX/Udayana Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana langsung menuju Korem 163/Wira Satya. Di sana Danrem yang baru ini disambut dengan tradisi tepung tawar. Tangan, badan, dan kaki dari jendela bintang satu di pundak ini dioles tepung tawar saat memasuki gerbang Makorem 163/Wira Satya. Ini bermakna sebagai simbol Dewa Siwa yang memiliki tugas sebagai pelebur atau pembersihan serta memberikan aura kesucian. 

Terakhir pemercikan air suci perlambang Dewa Kesucian yang memberikan aura kesejukan, ketenangan dan arah kepada setiap insan ciptaan Tuhan dengan harapan dalam pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan tenang seperti air yang mengalir.

“Makna dari Tradisi Tepung Tawar adalah sebagai penolak segala rintangan dan bala bencana serta mensucikan secara lahir bhatin. Dengan harapan sebagai pejabat baru dalam mengemban tugas di Korem 163/Wira Satya terhindar dari segala rintangan dan hambatan, mara bahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Kapenrem Korem 163/Wira Satya Mayor Chb I Made Oka Widianta kemarin sore. 7 pol

Komentar