nusabali

Kreatif di Tengah Kesibukan: Prosesi Pembuatan Ogoh-Ogoh di Banjar Kesambi

  • www.nusabali.com-kreatif-di-tengah-kesibukan-prosesi-pembuatan-ogoh-ogoh-di-banjar-kesambi

DENPASAR, NusaBali.com - Kemeriahan Nyepi Tahun Baru Caka 1946 semakin terasa di Banjar Kesambi, Kesiman Kertalangu. Sejak tanggal 8 Januari 2024, Sekaa Teruna Teruni (STT) Mekar Sari, Banjar Kesambi telah menggencarkan proses pembuatan ogoh-ogoh.

"Kami mempersembahkan tiga karakter tokoh, yaitu Malen, Sahadewa, dan Dewi Durga, dengan mengambil inspirasi dari cerita pewayangan Mahabharata. Konsep ogoh-ogoh ini tidak jauh berbeda dari cerita aslinya," ungkap I Made Leo Wijana (Wijan), anggota STT Mekar Sari, Selasa (30/1/2024).

Tahun ini, STT Mekar Sari menghadirkan keistimewaan pada ogoh-ogoh mereka. "Kami menyertakan teknologi gerak pada ogoh-ogoh ini. Bagian yang bergerak adalah kepala Malen dan tangan Sahadewa," jelas Wijan.

Meskipun terkendala waktu, semangat STT Mekar Sari untuk berpartisipasi dalam lomba ogoh-ogoh tingkat kota Denpasar tidak surut. "Juara hanyalah bonus bagi kami; yang terpenting adalah kerjasama yang lancar dalam menyelesaikan karya ogoh-ogoh ini di STT," tegas Wijan.

Kesiman dikenal dengan banyaknya hari raya, seperti Galungan, Kuningan, dan persiapan pangerebongan. Namun, STT Mekar Sari tidak gentar. "Kami berusaha agar semua kegiatan dapat berjalan lancar," ujar Wijan.

Dana sebesar Rp 20 juta dialokasikan untuk pembuatan ogoh-ogoh ini. "Kami mengerjakan ogoh-ogoh ini mulai dari pukul 13.00 hingga pukul 06.00," papar Wijan.

Di tengah kesibukan, STT Mekar Sari tetap mengedepankan makna di balik pembuatan ogoh-ogoh. "Harapan kami adalah agar segala kegiatan dan rangkaian hari raya ini tidak menghalangi atau menjadi alasan untuk menjalani yadnya, terutama di Kesiman. Kami berusaha untuk seimbang dalam menghadapi kegiatan Galungan, Kuningan, persiapan Nyepi, dan persiapan pangerebongan yang akan datang," ungkap Wijan.

Terkait kejadian kekerasan yang marak terjadi, Wijan berharap agar kreativitas dalam pembuatan ogoh-ogoh tidak disalahartikan. "Kami berkreativitas sesuai dengan proporsi dan alur masing-masing," tegasnya.

Semangat STT Mekar Sari dalam menyambut Nyepi Tahun Baru Caka 1946 patut diacungi jempol. Di tengah kesibukan dan berbagai tantangan, mereka tetap kompak dan kreatif dalam melestarikan tradisi ogoh-ogoh. *m03

Komentar