nusabali

Perayaan Tahun Baru Imlek di Wihara Maha Vihara Maitreya

Dimulai dengan Menghantar Dewa Dapur hingga Bagi-bagi Angpao

  • www.nusabali.com-perayaan-tahun-baru-imlek-di-wihara-maha-vihara-maitreya

DENPASAR, NusaBali - Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek pada Sabtu (10/2) besok, sejumlah Wihara di Denpasar sibuk menyiapkan rangkaian kegiatan.

Seperti Wihara Maha Vihara Maitreya di Jalan Gunung Soputan Nomor 88 X, Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, akan menggelar serangkaian acara istimewa menyambut Tahun Baru Imlek. Rangkaian menyambut Imlek dimulai dari acara sembahyang pada Jumat (9/2) malam sebagai momen menyambut dunia baru dan hadirnya kebahagiaan.

Pandita Wihara Maha Vihara Maitreya, Adhi Sunyata di-sela-sela persiapan menyambut perayaan Tahun Baru Imlek, di Wihara Maha Vihara Maitreya, Kamis (8/2) mengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya ritual menghantar tahun lama, tetapi juga menyambut kedatangan Tahun Baru Imlek yang menjadi momentum penting bagi umat Buddha untuk merayakan hari lahir Budha Maitreya.

“Di tengah kegiatan yang penuh makna ini, keselarasan dan kebersamaan umat menjadi fokus utama, menciptakan suasana kebahagiaan dan harapan baru bagi semua yang hadir,” ujar Pandita Adhi.

Pandita Adhi mengatakan, untuk kegiatan suci dan penuh makna ini mengajak umat untuk merenung dan merayakan kesempatan baru yang diberikan. “Acara akan dimulai pada malam besok (malam ini,red) dengan sembahyang seperti hari biasa, namun memiliki simbolis yang dalam. Rangkaian perayaan di Wihara Maha Vihara Maitreya ini tidak hanya mencakup ritual sembahyang, tetapi juga merayakan hari lahirnya Budha Maitreya yang jatuh pada tanggal 1 bulan 1 Imlek,” ujar Pandita Adhi.

Sebagai lambang kesatuan dan kebahagiaan bersama, kata Pandita Adhi, perayaan Imlek ini mengajak umat untuk menyatu dan menyempurnakan keberagaman dalam semangat persaudaraan. “Budha Maitreya ke dunia menjadi manusia untuk menyambut kedatangan dunia, yaitu artinya dunia baru, dunia peradaban manusia, dunia yang tidak ada perbedaan, suku, bangsa, agama, atau apapun di dunia ini semuanya satu keluarga, inilah menyambut kedatangan kebahagiaan bersama, pusat kebahagiaan alam semesta. Manusia sudah menjadi anggota keluarga bumi sudah menjadi anggota keluarga semesta,” jelas Pandita Adhi.

Sebelum puncak perayaan besok, Wihara Maha Vihara Maitreya sudah melakukan rangkaian upacara pada Jumat (2/2) lalu. Dimulai dengan ritual menghantar Dewa Dapur, Dewa Dapur adalah Dewa Pelindung dalam keluarga. “Dewa Dapur yang senantiasa melindungi, memberkati, memberkahi suatu keluarga, didapurnya selalu ada makanan, ada masakan, melindungi kehidupan kita, memberikan rejeki dan perlindungan. Jadi itu adalah rutinitas setiap tahun. Selain itu bersih-bersih untuk segala yang perlu dibenahi ditata, kerapian, keindahan, dan memasang lampion untuk perayaan Imlek,” ujar Pandita Adhi.

Foto: Suasana Wihara Maha Vihara Maitreya. -ADI PUTRA

Tradisi sembahyang pada pukul 21.00 pada Jumat malam ini, akan menandai perpisahan dengan tahun lama, Tahun Shio Kelinci, sebelum memasuki ritual penyambutan Tahun Baru Imlek. Tepat pukul 21.00, umat akan memulai perhitungan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada tanggal 1 Januari Imlek Tahun Shio Naga, menandai kedatangan Tahun Baru Imlek ke-2575, yang disambut dengan penuh kegembiraan dan kesatuan. “Pukul 21.00 sudah mulai ritual, perhitungan Tahun Baru Imlek tanggal 1 Januari Imlek, itu dihitungkan pada waktu jam 23.00 atau tanggal 9 Pebruari jam 11 malam,” pungkas Pandita Adhi.

Setelah sembahyang tengah malam, umat akan berbagi kebahagiaan dengan membagikan angpao dan buah jeruk sebagai simbol keberuntungan dan rejeki. Perayaan ini menjadi momen bersatu dan berbagi, di mana perbedaan tidak lagi menjadi halangan, tetapi menjadi kekuatan dalam kebersamaan umat. Di samping ritual sembahyang, Wihara Maha Vihara Maitreya juga menjalankan tradisi dan ritual upacara persembahyangan untuk merayakan puncak perayaan di bulan Imlek (15 hari setelah Tahun Baru Imlek,red) atau disebut perayaan Cap Go Meh pada Minggu (25/2).

Perayaan ini tidak hanya melibatkan Umat Buddha, tetapi juga masyarakat non-Buddha yang turut merayakan Cap Go Meh, penutupan perayaan Imlek, yang diisi dengan beragam acara termasuk barongsai dan pertunjukan naga dari penampilan The Magician Dragon Lion Dance yang merupakan perkumpulan yang mementaskan pertunjukan Barongsai dari Wihara ini. cr79

Komentar