nusabali

BPBD Bentuk Desa Tangguh Bencana

Bekerja Sama dengan Pemerintah Australia

  • www.nusabali.com-bpbd-bentuk-desa-tangguh-bencana

AMLAPURA, NusaBali - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem bekerja sama dengan pemerintah Australia untuk membentuk Desa Adat Tangguh Bencana. Kerja sama ini diwujudkan di Bale Desa Adat Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (4/2).

Sekda Karangasem I Ketut Sedana Mertha yang membuka acara tersebut. Kata dia, acara itu bertujuan untuk antisipasi erupsi Gunung Agung, sehubungan Desa Adat Temukus, di wilayah KRB (kawasan rawan bencana) III, yang paling terdampak.

Kegiatan tersebut, kata Sekda Sedana Mertha dalam rangkaian penyusunan rencana kontingensi (antisipasi bencana yang datangnya tidak menentu), terutama erupsi Gunung Agung. Paling tidak agar masyarakat di pegunungan lebih awal memahami sifat-sifat gunung api, pengertian tentang erupsi, cara melakukan penyelamatan, ke depan agar masyarakat mampu melakukan evakuasi mandiri, melakukan mitigasi (mengurangi risiko bencana), dan prioritas penyelamatan lainnya.

Terlebih lagi, kata dia, sebelumnya di tahun 2017 dan tahun 2018 berpengalaman menghadapi erupsi Gunung Agung, ditandai hujan abu panas, hingga warga mengungsi menjauhi wilayah KRB III. Sebab mengenai gunung api yang tengah erupsi yang paling ditakuti adalah paparan awan panas, yang muncul dan bergerak sangat cepat dengan suhu tinggi. Beda dengan erupsi memuntahkan lahar panas, pergerakannya lambat, warga masih lebih mudah melakukan penyelamatan, untuk menghindar. Apalagi jalur-jalur lahar panas telah ditetapkan.

"Rencana pertemuannya nanti, sebanyak delapan kali, agar masyarakat paham tugas dan fungsi di struktur Desa Adat Temukus Tangguh Bencana," katanya.

Hadir dalam acara itu, Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia, bersama segenap prajuru desa adat, pecalang, yowana dan perangkat Pemerintah Desa Besakih.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa memaparkan, langkah awal dengan membentuk struktur Desa Adat Temukus Tangguh Bencana, selanjutnya melatih personal yang ada di struktur itu sesuai bidang tugasnya. "Tujuan akhir, agar seluruh personel di struktur itu, siap bertugas, pemerintah nanti dengan mudah mengarahkan," jelasnya. 

Jelas Ida Ketut Arimbawa, kali ini BPBD membentuk Desa Adat Tangguh Bencana,  sebelumnya membentuk Desa Dinas Tangguh Bencana. Desa Adat Tangguh Bencana katanya yang telah terbentuk, di Desa Adat Komala, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, dan Desa Adat Dukuh, Kecamatan Kubu. Sebab, kedua desa adat itu di KRB III.

Desa Dinas Tangguh Bencana (destana) telah terbentuk di 10 desa. Dalam pelaksanaannya di lapangan yang bergerak Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

Destana itu, jelasnya, merupakan bagian dari PRBBK (pengurangan risiko bencana berbasis komunitas). Sebanyak 10 desa dari 75 desa yang ada di Karangasem yang telah membentuk Destana, Desa Besakih (Kecamatan Rendang), Desa Duda Timur (Kecamatan Selat), Desa Sengkidu dan Desa Ulakan (Kecamatan Manggis), Desa Tumbu dan Desa Adat Jasri (Kecamatan Karangasem), Desa Bebandem (Kecamatan Bebandem), Desa Tulamben (Kecamatan Kubu), Desa Bunutan dan Desa Purwakerti (Kecamatan Abang).7k16

Komentar