nusabali

Kakek Tewas Jatuh dari Pohon Kelapa

  • www.nusabali.com-kakek-tewas-jatuh-dari-pohon-kelapa

NEGARA, NusaBali - Seorang kakek bernama Tohid,73, ditemukan meninggal dunia di kebun miliknya di Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (2/2) pukul 10.00 Wita. Korban diduga terjatuh dari pohon kelapa setinggi 15 meter saat hendak memetik buah kelapa.

Kapolsek Melaya, Kompol I Komang Muliyadi mengatakan peristiwa korban meninggal dunia di kebunnya itu pertama kali diketahui saksi bernama Gito,55, dan istrinya Komariyah,47. Saat itu, saksi Komariyah yang sedang berada di dalam dapur rumah tiba-tiba mendengar suara benda jatuh dari arah timur rumahnya.

Mendengar suara mencurigakan itu, saksi Komariyah memberitahu suaminya yang kemudian mengecek ke lokasi.

Saat masuk ke dalam areal kebun, saksi Gito melihat korban tergeletak tidak sadarkan diri di bawah pohon kelapa. "Saksi menemukan korban sudah di bawah pohon kelapa dengan kondisi tidak bergerak dan wajah berdarah," ujar Kompol Muliyadi. Melihat hal tersebut, saksi Gito langsung berteriak meminta tolong kepada warga setempat dan keluarga korban. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas I Melaya untuk mendapatkan pertolongan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Sesuai pemeriksaan saksi-saksi ataupun keluarga korban, peristiwa itu diduga karena korban jatuh dari pohon kelapa.

Sebelum kejadian itu, korban diketahui pergi ke kebunnya untuk mencari buah kelapa. "Kesimpulannya murni karena jatuh dari pohon. Tinggi pohon kelapa sekitar 15 meter," ucap Kompol Muliyadi. Dari hasil olah TKP dari Petugas Inafis Polres Jembrana, ditemukan petunjuk cairan yang diduga darah korban, topi milik korban, dan beberapa ranting pohon randu di dekat pohon kelapa yang patah karena diduga sempat tertimpa tubuh korban. Dari pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, ditemukan luka memar pada paha kiri, noda darah di sekitar telinga, dan bekas tanah di dada korban. "Pihak keluarga korban tidak menginginkan untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah," ungkap Kompol Muliyadi. 7 ode

Komentar