nusabali

Ogoh-Ogoh SDP Ubung Kaja: Bentuk Yadnya dan Doa untuk Indonesia

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-sdp-ubung-kaja-bentuk-yadnya-dan-doa-untuk-indonesia

DENPASAR, NusaBali.com - Meski tidak ikut lomba, namun ogoh-ogoh karya ST Semadhi Dharma Putra (SDP) Banjar Poh Gading, Desa Adat Poh Gading, Ubung Kaja, Denpasar Utara, tetap menjadi perhatian masyarakat. Ogoh-ogoh ini menampilkan satu tokoh karakter dengan detail anatomi tubuh yang dibentuk secara teliti.

Agus Nanda Pradika (Ucil), anggota SDP, mengatakan bahwa proses penggarapan ogoh-ogoh ini dimulai pertengahan Januari 2024 lalu. Ogoh-ogoh ini mengangkat cerita sesuai dengan pakem budaya Bali yang tidak terlepas dari ajaran agama Hindu.

"Meskipun ada perkembangan dalam dunia ogoh-ogoh seperti penggunaan teknologi, kami tetap berusaha mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan pakem budaya dan agama Hindu," ujar Ucil saat ditemui Selasa (23/1/2024) lalu.

Ogoh-ogoh ini dirancang dengan kemungkinan bongkar pasang pada bagian sayap karena bentuk dan ukuran sayapnya cukup lebar dan memanjang. Anggaran yang disiapkan untuk pembuatan ogoh-ogoh ini adalah Rp 10 juta.

Pengerjaan ogoh-ogoh ini sudah mencapai sekitar 50 persen. Tahap selanjutnya akan memasuki tahap perapian pada penambelan agar dapat segera memberikan warna atau melukis ogoh-ogoh tersebut.

"Ogoh-ogoh karya ST SDP tahun 2024 ini tidak mengikuti lomba di tingkat kota Denpasar. Hal ini dilakukan karena kami ingin menjalankan segala kegiatan di tahun ini agar seimbang," ujar Ucil.

Meskipun tidak ikut lomba, ogoh-ogoh ini tetap akan diarak keliling desa adat pada malam sebelum Nyepi. Ucil mengatakan bahwa ogoh-ogoh ini akan menjadi bentuk yadnya dan doa untuk Indonesia.

"Kami berharap agar ogoh-ogoh ini dapat menjadi simbol pengharapan masyarakat Bali untuk menyambut tahun baru Caka 1946, Pemilu yang lancar untuk menyambut calon presiden baru demi terciptanya negara Indonesia yang lebih baik, serta hari raya Galungan dan Kuningan yang diharapkan dapat berjalan lancar," ujar Ucil.

Ucil juga berharap agar ST SDP dan masyarakat di lingkungan Banjar/desa adat dapat terus terjaga dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita harus saling menjaga, berkomunikasi, dan bersatu agar semua dalam keadaan baik dan selamat," ujar Ucil.*m03

Komentar